Tikus Mengganas, Petani Panen Dini

Tikus Mengganas, Petani Panen Dini

INDRAMAYU-Musim panen di penghujung akhir tahun ini sepertinya menjadi mimpi buruk bagi para petani padi di wilayah Kecamatan Anjatan, Patrol dan sekitarnya. Bukannya bisa menikmati tingginya harga gabah, mereka justru harus menanggung rugi berjuta-juta. Pasalnya, tanaman padi yang mestinya setengah bulan lagi dipanen, justru nyaris ludes diserang hama tikus. Petanipun terpaksa melakukan panen dini. Serangan hama tikus menerjang puluhan hektare tanaman padi siap panen sejak hujan terus menerus mengguyur sejak beberapa hari terakhir. “Tanda-tanda bakal diserang hama tikus mulai terindikasi ketika tanaman padi mulai rebah diterjang hujan. Setelah itu hama tikusnya mengganas, terpaksa panen dini. Lihat ini bulirnya masih banyak yang hijau, belum matang merata,” kata Ade, petani asal Desa Kopyah Kecamatan Anjatan kepada Radar, Kamis (12/12). Serangan hama tikus, ungkapnya, menerjang areal persawahan di sebelang utara Desa Lempuyang. Jumlahnya mencapai puluhan hektare. Di lokasi itu, sebelumnya mengalami keterlambatan musim tanam sehingga panennya belakangan. “Waktu tanamnya belakangan. Pas musim hujan, panen, begini jadinya,” keluhnya. Petani lainnya, Widi menyebutkan, imbas serangan hama tikus membuat produksi gabah merosot mencapai 50 persen. Jika biasanya satu bau mendapatkan 6 ton, saat ini maksimal hanya 3 ton. Itupun dengan kualitas padi yang rendah. Info dari temannya sesama petani, harga gabah anjlok menjadi di bawah Rp4000/kg. Padahal sebelumnya masih di kisaran Rp5000/kg. Hujan yang terus menerus pun mengakibatkan petani sulit menjemur gabah. “Hujan terus susah dijemurnya. Gabah sulit kering, harganya pasti jatuh,” ujarnya.  (kho)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: