Arak Memolo, Dana Infak dan Sedekah Pembangunan Masjid Al Maghfiroh Terkumpul Rp15 Juta

Arak Memolo, Dana Infak dan Sedekah Pembangunan Masjid Al Maghfiroh Terkumpul Rp15 Juta

INDRAMAYU-Panitia Pembangunan Masjid Al Maghfiroh Dusun Balong Adem Wetan Desa Wanguk Kecamatan Anjatan menggelar prosesi arak-arakan memolo, Minggu (15/12). Dana infak dan sedekah sebesar Rp15 ,2 juta berhasil terkumpul dalam prosesi arak-arakan kubah masjid itu berlangsung semarak. Ribuan warga turut serta mengikuti konvoi keliling kampung setelah sebelumnya digelar doa bersama itu. Sambik arak-arakan, mereka juga menjaring jariyah dan masyarakat. Sedekah juga diberikan oleh penduduk Dusun Balong Adem Wetan dengan memberikan sebanyak 58 nasi tumpeng lengkap dengan bendera duit yang ketika dikumpulkan terhimpun dana sebesar Rp6,1 juta. “Alhamdulillah, total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp15,2 juta. Dari kiriman tumpeng, sedekah jariyah dan ditambah beras setengah kuintal,” sebut ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Maghfiroh, Khasan. Pihaknya mengaku bersyukur, di tengah kesulitan warga yang mayoritas berprofesi petani menghadapi musim paceklik, mereka tetap semangat dan antusias mendukung tuntasnya pembangunan masjid. Bahkan, selama tahapan pelaksanaan pembangunan, puluhan sampai ratusan warga turut menyumbangkan tenaga bergotong royong ikut membantu. “Semangat warga kami sangat luar biasa. Sejak awal peletakan batu pertama sampai dengan kita mau memasang memolo, warga antusias. Baik tenaga, pikiran terutama materil. Sedekah tak pernah putus,” pujinya. Khasan menambahkan, pekerjaan pembangunan Masjid Al Maghfiroh yang ditaksir bakal menelan anggaran sebesar Rp1,5 miliar tersebut terus digenjot. Saat ini, ungkapnya, pembangunan masjid dengan luas bangunan 15,45 m x 11,60 m yang dimulai sejak awal September lalu sudah mencapai 40 persen. Jika dana mencukupi, pembangunan masjid tuntas pada pertengahan tahun 2020 nanti. Membiayai pembangununan masjid, penduduk setempat menyepakati untuk swadaya alias patungan. Panitia juga menjaring sodakoh dari para pengendara yang melintas di jalan raya Wanguk-Gabuswetan. Kendati demikian, dana yang terkumpul dari swadaya maupun sedakah jariyah tak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan. Karena itu, pihaknya berharap ada bantuan dai pemerintah maupun dermawan. “Sampai saat ini biayanya dari swadaya dan jaringan sodakoh. Tapi kita juga menebar proposal kepada para dermawan, karena biayanya sangat besar. Sesuai RAB sebesar Rp1,5 miliar. Kami sangat berharap bantuan dari para dermawan maupun pemerintah. Supaya pembangunan masjid dapat berjalan sukses,” harap Khasan. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: