Migrant CARE Indramayu Persiapkan Komunitas Pekerja Migran Tampil di Desa

Foto bersama usai kegiatan persiapan proses politik dan partisipasi perencanaan pembangunan desa, Sabtu (19/7/2025).-Burhannudin. -radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID — Migrant CARE Indramayu menyelenggarakan kegiatan bertajuk Penguatan Kapasitas Komunitas Pekerja Migran dalam Proses Politik dan Perencanaan Kebijakan Pembangunan, yang berlangsung di Hotel Wiwi Perkasa, Kabupaten Indramayu, Sabtu, 19 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh anggota Komunitas Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI) dari berbagai Desa di Indramayu, di bawah naungan Migrant CARE.
Komunitas itu termasuk tiga desa baru yang belum memiliki pengalaman dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbang), yakni Majasih, Jatisawit, dan Sindangkerta.
Koordinator Migrant CARE Indramayu, Muhammad Santosa, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran komunitas pekerja migran, khususnya perempuan, agar dapat terlibat aktif dalam proses politik desa dan mengakses ruang-ruang perencanaan pembangunan, seperti musrenbang.
BACA JUGA:BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
“Ini adalah kegiatan peningkatan kapasitas agar ibu-ibu komunitas DESBUMI bisa masuk dalam proses musrenbang di desa. Ketika mereka terlibat, maka usulan-usulan dari komunitas bisa diakomodir, terutama dalam program pemberdayaan masyarakat,” ujar Santosa.
Selama ini, lanjutnya, alokasi dana pemberdayaan masyarakat di desa cenderung hanya menyasar program PKK.
Melalui kegiatan ini, komunitas DESBUMI diharapkan dapat mengakses anggaran untuk kegiatan lain seperti pelatihan digital marketing, pengembangan UMKM, hingga pengelolaan potensi lokal desa.
Sebagai contoh, di Desa Segeran yang terkenal dengan produk olahan jeruk seperti jeli dan serbuk jeruk, usulan yang akan disiapkan adalah pemberdayaan melalui pemasaran digital.
Sementara di desa-desa baru seperti Jatisawit, terdapat potensi lokal seperti sukun yang bisa dikembangkan menjadi produk UMKM.
“Kami tidak memberikan isu khusus yang harus dibawa oleh peserta. Semuanya murni berasal dari kebutuhan dan potensi lokal masing-masing desa. Kami hanya memfasilitasi agar mereka siap dengan pengetahuan dan strategi ketika masuk ke ruang musrenbang,” tambahnya.
Dikatakan Santos, kegiatan ini juga menjadi ruang pemetaan isu dan rencana usulan dari masing-masing desa peserta, sebagai langkah persiapan menghadapi musrenbang di desa mereka.
Migrant CARE berharap inisiatif ini dapat memperkuat posisi komunitas pekerja migran sebagai bagian penting dalam pembangunan desa berbasis keadilan sosial dan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: