Migrant CARE Gandeng Tular Nalar Mafindo Edukasi Ibu-ibu Purna PMI Tangkal Hoaks

Migrant CARE Gandeng Tular Nalar Mafindo Edukasi Ibu-ibu Purna PMI Tangkal Hoaks

Relawan Migrant CARE dan Tular Nalar Mafindo, melakukan sesi foto bersama dengan para purna PMI beserta aparatur pemerintah desa, usai kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Lohbener, Selasa (17/6/2025).-Burhannudin.-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Untuk meningkatkan literasi digital dan menangkal penyebaran hoaks di media sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Migrant CARE Indramayu bekerja sama dengan LSM Tular Nalar Mafindo, menggelar kegiatan edukatif yang menyasar ibu-ibu purna PMI Pekerja Migran Indonesia. 

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Lohbener, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, dan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Indramayu, Selasa, 17 Juni 2025. 

Tular Nalar Mafindo, LSM yang berbasis di Yogyakarta dan dikenal aktif dalam mengembangkan nalar kritis masyarakat di seluruh Indonesia, menjadi mitra dalam pelatihan ini. 

Fokus utama kegiatan adalah membekali para peserta dengan kemampuan mengenali dan memverifikasi informasi, khususnya yang berkaitan dengan peluang kerja di luar negeri yang kerap disebarkan melalui media sosial.

BACA JUGA:Berikan Salam Perpisahan, Jordi Amat Resmi Tinggalkan JDT dan Bakal Jadi Rebutan 3 Klub BRI Liga 1!

Hal tersebut dikatakan oleh Muhammad Santosa, Koordinator Migrant CARE Indramayu. 

Selain itu, pria yang akrab disapa Santos itu menjelaskan bahwa; maraknya informasi bohong atau hoaks mengenai lowongan kerja ke luar negeri, telah menyebabkan banyak calon pekerja migran menjadi korban penipuan.

“Saat ini banyak sekali informasi hoaks yang beredar di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Contohnya, ada yang dijanjikan kerja ke Thailand tapi justru dikirim ke Kamboja, atau dijanjikan kerja di Arab Saudi dengan iming-iming umrah dan haji tapi malah dikirim ke Suriah," ujar Santos kepada Radar Indramayu, saat ditemui di lokasi. 

"Edukasi ini penting agar para ibu-ibu purna pekerja migran yang tergabung dalam komunitas DESBUMI (Desa Peduli Buruh Migran) bisa menjadi garda terdepan dalam menyaring informasi,” jelasnya.

BACA JUGA:Update Market Value 5 Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes Geser Mees Hilgers, Jadi Pemain Termahal di ASEAN!

Ia juga menekankan pentingnya budaya check and recheck sebelum percaya dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan di luar negeri yang terdengar terlalu muluk.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Pemerintah Desa Lohbener, yang mendukung penuh upaya peningkatan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan informasi.

Dengan adanya pelatihan ini, Santos berharap para ibu-ibu purna pekerja migran dapat menjadi agen literasi digital, yang turut serta menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan bertanggung jawab di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait