Kenapa Media Irak Tak Mau Ketemu Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia? Ini Alasannya!

RADARINDRAMAYU.ID - Menjelang pengundian ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan digelar pada 17 Juli 2025.

Sebuah pernyataan mengejutkan sekaligus menghangatkan hati datang dari komunitas sepak bola Irak, di mana sebuah media ternama mereka.

Melalui akun @iraqis_ir, secara terbuka menyatakan harapan agar Irak tidak berada satu grup dengan Timnas Indonesia.

Bukan karena takut bersaing, melainkan karena keinginan tulus agar kedua negara bersaudara ini dapat lolos bersama ke pentas dunia yang selama ini menjadi impian jutaan pecinta sepak bola Asia. 

BACA JUGA:Rincian Lengkap Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman 500 Juta, Bisa Dicicil Mulai 1 Jutaan! Berikut Skema Angsurannya

Dalam unggahan analisisnya, media Irak tersebut menyebut Indonesia sebagai “saudara”, sebuah pengakuan yang tak hanya membanggakan.

Tetapi juga menandakan betapa pesatnya perkembangan sepak bola Indonesia di mata negara-negara Timur Tengah yang selama ini dikenal sebagai kekuatan tradisional di kawasan. 

Respon dari netizen Indonesia pun luar biasa positif, dengan membanjiri kolom komentar unggahan tersebut menggunakan emoji bendera dan ucapan terima kasih.

Bahkan tak sedikit yang mendoakan agar Irak juga bisa meraih tiket ke Piala Dunia bersama Indonesia, menunjukkan adanya ikatan emosional dan sportivitas tinggi di antara kedua bangsa. 

BACA JUGA:Ratusan Warga Majakerta Geruduk Pendopo Indramayu, Tuntut Kepala Desa Mundur dan Diproses Hukum

Ucapan dari media Irak ini memang bisa jadi hanya mewakili sebagian kecil komunitas mereka.

Namun maknanya sangat besar karena menjadi simbol pengakuan atas transformasi Timnas Indonesia yang kini tak lagi dipandang sebelah mata di kancah Asia. 

Ketika negara seperti Irak, yang punya sejarah panjang di Piala Dunia, menyebut Indonesia sebagai “saudara” dan berharap bisa lolos bersama.

Itu adalah sinyal bahwa Garuda telah menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan di level tertinggi sepak bola Asia.

Sumber: