Dipecat Malut United dan Dituduh Lakukan Penggelapan Hak Pemain, Imran Nahumarury: Ini Fitnah Keji!

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, buka suara atas pemecatan dirinya.-@imran_nahumarury-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - kabar mengejutkan datang dari sepak bola Indonesia, Malut United resmi memutus kontrak pelatih kepala mereka, Imran Nahumarury, bersamaan dengan pemecatan Direktur Teknik Yeyen Tumena pada 16 Juni 2025.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, yang menegaskan bahwa langkah tersebut diambil setelah ditemukan adanya dugaan pelanggaran terhadap nilai-nilai fundamental klub seperti integritas, kejujuran, dan loyalitas.
Isu yang berhembus menuduh Imran menggelapkan 50% hak-hak pemain di skuad Laskar Kie Raha yang sontak memicu kegaduhan di kalangan publik sepak bola nasional.
Namun hingga hari ini, belum ditemukan adanya konfirmasi ataupun klarifikasi konkret dari pihak klub perihal pemecatan Imran Nahumarury pada pertengahan Juni ini.
BACA JUGA:Berikan Salam Perpisahan, Jordi Amat Resmi Tinggalkan JDT dan Bakal Jadi Rebutan 3 Klub BRI Liga 1!
Imran Nahumarury sejatinya tengah menikmati musim terbaiknya bersama Malut United yang mana berhasil membawa tim promosi dari Liga 2 berhasil mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia.
Pada April 2025, ia bahkan dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik BRI Liga 1 berkat konsistensi tim yang menembus papan atas klasemen.
Hingga pekan terakhir, Malut United berhasil finis di posisi ke-3 klasemen BRI Liga 1 dengan koleksi 57 poin, hasil dari 15 kemenangan, 12 imbang, dan 7 kekalahan.
Menanggapi kabar pemecatan, Imran menyatakan tuduhan penggelapan itu sebagai “fitnah keji” yang bertujuan menjatuhkan reputasinya.
Ia menegaskan tidak pernah menyentuh sepeser pun dana pemain dan menyalahkan pihak-pihak yang menurutnya memiliki tujuan lain.
“Ini fitnah keji… Tuhan tidak mungkin mengangkat saya sampai di posisi ini jika saya tidak jujur. Saya tahu ini permainan pihak tertentu. Habis manis sepah dibuang,” ujarnya dalam konferensi pers usai kabar pecatnya beredar.
Polemik ini juga menyeret nama Yeyen Tumena, rekan satu tim manajemen yang kabarnya dipecat bersamaan.
Beberapa pengamat menilai, jika benar terjadi penggelapan, seharusnya dilanjutkan proses hukum yang transparan dan terbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: