Aktivitas Memandikan Babi di Pinggir Jalan Pantura Bikin Resah Warga: Sawah Terkontaminasi Najis!

Tampak dua orang sedang memandikan babi di pinggir jalan Pantura Eretan Kulon, Selasa (6/5/2025).--radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Empat truk pembawa babi meresahkan warga Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Indramayu, lantaran memandikan babi di saluran irigasi persawahan yang ada di pinggir jalan Pantura, Selasa, 6 Mei 2025.
Seorang warga bernama Jay Kresna mengatakan bahwa babi itu najis, dan air bekas memandikan babi mengalir ke ribuan hektare sawah yang ada di sekitarnya.
"Ribuan sawah terkontaminasi najis dialiri air bekas memandikan babi," ujar Kresna, yang juga menegur beberapa orang pelaku memandikan babi.
Pihak berwenang segera mendatangi lokasi untuk menertibkan aktivitas tersebut.
"Alhamdulillah, sudah ada dari Polsek Kandanghaur, Koramil Kandanghaur, dan Pol PP Kandanghaur menindaklanjuti ini (aktivitas memandikan babi)," ungkap Kresna.
Sementara itu, puluhan babi dimandikan tanpa menurunkannya dari mobil, hanya disemprot menggunakan selang yang tersambung ke diesel.
Diesel menyedot air dari saluran irigasi menggunakan selang dan disemprot ke puluhan hewan, yang dianggap najis oleh umat muslim.
Kapolsek Kandanghaur, AKP Surakhmat, menyatakan bahwa empat truk pembawa babi dari Semarang hendak menuju Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang.
"Dari Pelabuhan Patimban, babi kemudian dikirim ke wilayah Kalimantan," kata AKP Surakhmat saat dihubungi Radar Indramayu melalui telepon seluler, Selasa, 6 Mei 2025.
Dalam perjalanan dari Semarang menuju Subang, empat truk tersebut berhenti di Jalan Pantura Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur, untuk menyirami para babi.
"Katanya, alasan mereka menyirami babi karena cuaca sangat panas, dan bermaksud menjaga kondisi tubuh babi," ungkap AKP Surakhmat.
"Mereka sudah izin ke pemilik sawah. Intinya kami merespons aduan masyarakat demi situasi aman dan tertib," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: