Mulai 2 Mei, Siswa Nakal Tak Bisa Santai Lagi! Siap-Siap Dikirim ke Barak Militer Oleh Kang Dedi Mulyadi!

Mulai 2 Mei, Siswa Nakal Tak Bisa Santai Lagi! Siap-Siap Dikirim ke Barak Militer Oleh Kang Dedi Mulyadi!-pict/tintahijau-Radarindramayu.id
"Premanisme bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah psikologis. Dalam peluncuran program Satgas di Bandung, Dedi menyatakan bahwa jika program ini tidak dibangun dari sekarang, maka kita akan kehilangan generasi muda.
Respon dan kritik dari masyarakat
Masyarakat menanggapi program ini dengan cara yang berbeda. Sebagian orang mendukung tindakan Dedi Mulyadi karena dia dianggap tegas dan berani dalam menangani kenakalan remaja.
Ada juga pihak yang khawatir bahwa metode militeristik dapat menyebabkan trauma jika tidak digunakan dengan benar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjamin bahwa program ini akan dilaksanakan secara bertahap dan diawasi oleh kelompok profesional, termasuk pengawas dari Dinas Pendidikan dan psikolog pendidikan.
BACA JUGA:Pertamina Drilling Raih Apresiasi dari PT Pertamina EP Zona 13 atas Kinerja Gemilang di Sulawesi
Penutup untuk berita ini
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memulai program pembinaan kedisiplinan di barak militer. Ini adalah langkah tegas untuk menghentikan kenakalan pelajar yang semakin memprihatinkan.
Program ini bertujuan untuk mendorong siswa bermasalah untuk mengembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab melalui pelatihan karakter yang dilakukan oleh TNI dan Polri pada 2 Mei 2025.
Selain itu, kebijakan ini sejalan dengan tujuan besar pemerintah Provinsi Jawa Barat: menjadikan Jawa Barat bebas premanisme pada tahun 2025.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pembinaan karakter harus ditanamkan baik untuk siswa maupun ASN sejak dini, dengan menggandeng aparat dan membentuk Satgas Antipremanisme di 27 daerah.
Program ini menunjukkan keberaniannya untuk menawarkan solusi praktis meskipun ada pro dan kontra. Kebijakan ini dapat berfungsi sebagai model pembinaan karakter yang berguna dan berdampak besar pada tata kelola sosial dan pendidikan di daerah jika diterapkan secara profesional dan manusiawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: