Dapat Modal Usaha dari Rp10 Juta hingga Rp100 Juta di BRI Non KUR 2025, Cicil Mulai dari Rp100 Ribuan

RADARINDRAMAYU.ID - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dikenal luas lewat program KUR yang menyasar pelaku UMKM.

Tapi tak banyak yang tahu, kalau BRI juga menawarkan skema pinjaman non KUR dengan fleksibilitas yang lebih luas, cocok untuk masyarakat umum hingga pemilik usaha berskala menengah yang membutuhkan modal besar.

Di tahun 2025 ini, pinjaman non KUR dari BRI hadir sebagai salah satu opsi yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek maupun jangka panjang.

Tidak seperti program KUR BRI yang dibatasi oleh syarat tertentu dan plafon terbatas, pinjaman BRI non KUR ini memberikan keleluasaan yang lebih besar.

BACA JUGA:Upacara Adat Nadran di Desa Karangsong: Sebuah Wujud Syukur Nelayan

BACA JUGA:Jangan Panik Dulu! Ini Dia 3 Tips Atasi DANA Cicil yang Tidak Bisa Digunakan, Coba Sekarang Rasakan Manfaatnya

Limit pinjamannya bisa mencapai Rp250 juta, tentu ini sangat membantu bagi masyarakat yang ingin merenovasi rumah, mengembangkan usaha, atau bahkan membeli alat produksi dalam skala besar.

Besarnya plafon ini akan disesuaikan dengan kemampuan bayar serta nilai agunan yang dimiliki pemohon. Semakin besar nilai jaminan, maka peluang mendapatkan limit pinjaman maksimal juga makin terbuka.

Soal jangka waktu, BRI memberikan tenor panjang hingga 60 bulan atau lima tahun. Ini tentu memberi ruang yang lega untuk mengatur strategi pembayaran.

Cicilan bulanan bisa disesuaikan dengan penghasilan masing-masing, dan tidak memberatkan secara finansial karena pembayaran bisa dicicil dalam jangka waktu panjang.

BACA JUGA:Tabel KUR BCA 2025, Bunga Fix 6 Sampai 9 Persen, Angsuran Bisa Rp5 Juta Hingga Rp100 Juta Tanpa Agunan

BACA JUGA:Skor BI Checking Kamu Buruk? Ini Panduan Pemutihan Nama di SLIK OJK atau BI Checking Agar Pengajuan Diterima

Hal ini sangat menguntungkan untuk mereka yang ingin mencicil ringan tanpa khawatir keuangan bulanan terganggu.

Dari sisi suku bunga, pinjaman non KUR ini memang sedikit lebih tinggi dibandingkan program KUR. Namun tetap tergolong kompetitif dan masih bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.

Sumber: