Prisma HK Tebar Sembako dan Takjil

Prisma HK Tebar Sembako dan Takjil

INDRAMAYU- Kepedulian sosial ditunjukkan para santri yang tergabung dalam Persatuan Remaja Islam Indramayu Husnul Khotimah (Prisma HK). Lewat kegiatan Fantastic Ramadhan Share, santri asal Indramayu yang mondok di Husnul Khotimah (HK) Kuningan itu, menggelar acara bakti sosial berupa pembagian sembako dan takjil, Selasa (5/5). Bekerjasama dengan Yayasan Kilau, para santri itu memberikan bantuan paket sembako bagi anak yatim dan yatim piatu di dua desa, yakni Desa Rawa Dalem Kecamatan Balongan dan Desa Ujung Pendok Kecamatan Widasari. Selain itu, mereka juga membagikan 200 bingkisan menu berbuka bagi masyarakat. Ketua Pelaksana, Azyumardi Azra Munawir menyebutkan, Fantastic Ramadhan Share dan membagikan menu berbuka atau takjil untuk masyarakat merupakan inisiatif dari Prisma HK untuk mengisi waktu kegiatan di bulan Ramadan. “Kita bekerjasama dengan Yayasan Kilau, yang kita datangi adalah selter dari binaan dan petunjuk yayasan. Kegiatan ini merupakan pengganti dari kegiatan pesantren Ramadan yang setiap tahun diadakan Prisma HK. Karena wabah virus corona, semua siswa belajar di rumah sehingga kita ganti dengan pembagian sembako dan takjil,” ujarnya. Dijelaskan Azyumardi kegiatan, kegiatan Fantastic Ramadhan Share dibagi dua. Selain menggelar bakti sosial pembagian sembako dan takjil, Prisma HK juga tetap mengajarkan ilmu yang didapat di pondok pesantren dengan mengajar anak TPA dan RA, sehingga bisa berkontribusi terhadap pendidikan agama di masyarakat. “Di Pondok Pesantren HK, yang sudah menempuh pendidikan sampai tingkat Madrasah Aliyah (MA), kita diperkenankan mengajar di TK atau RA yang ada di sekitar ponpes. Sehingga, kami tidak kaget ketika terjun di masyarakat mengajar anak-anak di sini, bisa saling barbagi ilmu,” tuturnya. Sementara itu, Wakil Pelaksana Kegiatan, Bellynda Arthavia menuturkan, dengan motto kami tersenyum melihat mereka tersenyum, Prisma HK di bulan Ramadan ingin terus berbagi dengan masyarakat, terutama masyarakat yang membutuhkan seperti anak yatim piatu dan duafa. “Kami ingin bermanfaat bagi masyarakat. Dan kami berharap ilmu yang didapat di pondok bisa diamalkan untuk masyarakat. Ibaratnya, ilmu seperti pohon yang rindang yang menyejukan lingkungannya dan bermanfaat bagi orang lainnya,” ujarnya. (oni/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: