Setelah Sindir Pasal Naturalisasi Timnas Indonesia, Pelatih Bahrain Talajic Kini Protes Suporter Indonesia

Setelah Sindir Pasal Naturalisasi Timnas Indonesia, Pelatih Bahrain Talajic Kini Protes Suporter Indonesia-istimewa-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, melontarkan kritik keras terhadap suporter Timnas Indonesia yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam laga terbaru.
Ia menyoroti sikap para penonton yang dinilai tidak menghormati lagu kebangsaan Bahrain sebelum pertandingan dimulai.
"Sebelumnya saya meminta maaf untuk satu detail lainnya. Saya datang ke sini sebagai perwakilan dari Kerajaan Bahrain, Kerajaan Bahrain yang Indah. Saya meminta maaf, ketika lagu kebangsaan kami diputar, 65 ribu orang tidak menghormatinya. Jadi, saya meminta maaf. Saya tahu Indonesia jauh lebih baik daripada ini," kata Talajic dalam konferensi pers usai pertandingan.
Respons Publik dan Suporter Indonesia
Pernyataan Talajic ini langsung menuai reaksi beragam dari publik Indonesia, terutama para suporter yang memadati SUGBK.
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Meroket! Garuda Naik ke Posisi 123 Setelah Kalahkan Bahrain
Banyak yang merasa bahwa pernyataan tersebut berlebihan, mengingat atmosfer stadion yang selalu riuh menjelang pertandingan besar.
Sebagian lainnya menilai bahwa ini adalah bagian dari strategi Talajic untuk memengaruhi psikologis lawan dan suporter.
Sebelumnya, Talajic juga sempat melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Indonesia memiliki 300 juta penduduk tetapi tetap mengandalkan pemain naturalisasi.
Ucapannya itu memancing respons keras dari netizen Indonesia, yang membela kebijakan naturalisasi sebagai hal yang wajar dalam sepak bola modern.
BACA JUGA:Anggota DPR RI Andre Rosiade Sindir Mees Hilgers Usai Kemenangan Indonesia 1-0 Atas Bahrain
Naturalisasi: Fenomena Global dalam Sepak Bola
Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengandalkan pemain naturalisasi.
Banyak negara dengan tradisi sepak bola kuat, seperti Prancis dan Jerman, juga memanfaatkan pemain keturunan atau imigran untuk memperkuat tim nasional mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: