Naturalisasi Jairo Riedewald Lebih Sulit Daripada Maarten Paes yang Dulu Nyangkut di CAS, Exco PSSI Bilang..

Naturalisasi Jairo Riedewald Lebih Sulit Daripada Maarten Paes yang Dulu Nyangkut di CAS, Exco PSSI Bilang..

Proses naturalisasi Jairo Riedewald lebih sulit daripada Maarten Paes. -Instagram @royal_antwerp_fc-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Masih ingatkah proses naturalisasi Maarten Paes yang sulit sekali, bahkan sampai dibawa ke pengadilan arbitrase olahraga

Seperti diketahui, masalah alih federasi Maarten yang sulit itu, sempat dibawa oleh PSSI ke Court of Arbitration for Sport untuk jalur penyelesaiannya. 

Namun, ternyata proses naturalisasi Jairo Riedewald, berpotensi lebih sulit daripada Paes, bahkan Exco PSSI mengamini masalah ini. 

Dengan begitu, artinya proses alih federasi Jairo, bisa dikatakan lebih parah daripada Maarten yang dulu sempat nyangkut di CAS. Kira-kira apa penyebabnya? 

BACA JUGA:Klaim Saldo Dana Gratis dari Google Hingga 4.0000.000 Rupiah, Tanpa Syarat Langsung Cair ke E-wallet

"Jairo seperti kata Pak Ketum (Erick Thohir), prosesnya lebih berat daripada Maarten Paes, jadi itu lebih berat," Kata Arya Sinulingga soal peluang naturalisasi Jairo. 

"Bukan kita gak mau (naturalisasi Jairo), tapi ada masalah di sana (yang harus diselesaikan), sambung tangan kanan Erick Thohir itu. 

"Secara administrasi lebih berat daripada Maarten Paes, tapi masalahnya dalam beberapa hal, (naturalisasi) Jairo lebih berat," Imbuh Arya sekali lagi. 

Apa yang menjadi masalah bagi proses naturalisasi Jairo, ternyata diawali dari dirinya yang pernah kedapatan membela Timnas Belanda sebanyak 3 kali. 

BACA JUGA:Langkah Naturalisasi Patrick Kluivert Gagal, 4 Pemain Keturunan Indonesia Sudah Diambil Sama Belanda, Siapa?

Jairo Riedewald memang pernah membela Belanda, hal itu tercatat di statistik miliknya dalam konteks bertanding untuk level internasional. 

Namun, Jairo terakhir kali membela Belanda itu sudah lebih dari 3 tahun lalu, yang mana bisa saja disahkan lewat regulasi FIFA, jikalau Jairo ingin alih federasi ke Indonesia. 

Merujuk FIFA Legal Handbook 2024 edisi bulan Mei. Yang termaktub pada bagian FIFA Statutes Regulations Governing the Application of the Statutes artikel 10.2.c.

Bunyinya "Pemain yang ingin pindah federasi, setidaknya bermain tidak lebih dari 3 kali dari kompetisi Grade A selama 3 tahun terakhir sebelum berusia 21 tahun,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: