Hadapi Kemarau, Siapkan Pompanisasi

Hadapi Kemarau, Siapkan Pompanisasi

INDRAMAYU-Pemerintah Desa Bongas Kecamatan Bongas menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga produksi padi pada musim kemarau yang puncaknya diperkirakan berlangsung Agustus dan September 2020 nanti. Selain mendorong gerakan percepatan olah tanah dan olah tanam padi, Pemdes Bongas juga menyiapkan pompanisasi untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan. Kuwu Desa Bongas, Kadir mengatakan, berkaca pada pengalaman sebelumnya strategi percepatan tanam dan pompanisasi ini terbukti dapat menyelamatkan musibah gagal panen meskipun di tengah ancaman kekeringan. Karena itu, petani di desanya sudah didorong untuk melaksanakan program percepatan musim tanam gadu yang dimulai sejak awal Mei lalu. “Dari seluas 500 hektare areal sawah, sekitar 10 persennya kini sudah ditanami padi,” ungkap Kuwu Kadir, usai memonitor kegiatan tanam padi di Blok Penanggul kepada Radar, Kamis (11/6). Ditargetkan, pada akhir bulan Juni atau awal Juli seluruh areal sawah sudah ditanami. Kadir berharap, gerakan percepatan tanam ini dapat menghindari ancaman kekurangan air di musim kemarau serta menjaga ketahanan pangan ditengah Covid-19. “Percepatan tanam dilakukan bertahap. Ini juga menjadi strategi agar pembagian air tetap optimal sesuai kebutuhan,” katanya. Sedangkan untuk memenuhi pasokan air, Pemdes Bongas sudah menyiapkan 6 unit mesin pompa air untuk pompanisasi. Selama musim kemarau petani melakukan penyedotan air Kali Beji. Ini dilakukan karena saluran irigasi tidak bisa lagi diandalkan. “Air saluran irigasi tidak bisa diandalkan. Percuma. Jadi kita siapkan 6 unit pompa air untuk menyedot Kali Beji selama musim kemarau,” sebutnya. Menurutnya, strategi percepatan tanam dan pompanisasi sebagai langkah mitigasi kekeringan yang terbukti efektif. Sehingga petani tetap bisa bercocok tanam meskipun terancam kekeringan. Kuwu Kadir menambahkan, petani, kelompok tani serta jajaran Polri dan TNI juga bersinergi mengantisipasi kekeringan ini. Salah satu upayanya adalah pengawalan gilir giring irigasi dan sosialisasi dalam mematuhi jadwal tanam. “Pemdes Bongas fokus pada penguatan infrastruktur pertanian. Apalagi, sektor pertanian menjadi satu solusi yang dapat dilakukan dalam menyelamatkan ekonomi masyarakat di tengah bencana wabah Covid-19,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: