Pernah Hampir Resmi Jadi WNI! Ada Alasan Tak Wajar Dibalik Gagalnya Naturalisasi Joey Suk! Ternyata...

RADARINDRAMAYU.ID - Pada tahun 2011, dunia sepak bola Indonesia dikejutkan dengan rencana ambisius dari PSSI untuk memperkuat Timnas melalui proses naturalisasi pemain keturunan.

Salah satu nama yang sempat jadi sorotan adalah Joey Suk, pemain kelahiran Deventer, Belanda yang pernah berkarir di kancah sepak bola Eropa, khususnya di Belanda, Belgia, dan Kroasia.

Rencana naturalisasi tersebut awalnya melibatkan tiga pemain, yakni Diego Michiels, Ruben Wuarbanaran, dan Joey Suk, yang sudah dijadwalkan untuk mengambil sumpah sebagai WNI pada hari Rabu, 3 Agustus 2011.

Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberian kewarganegaraan kepada ketiga pemain tersebut telah dikeluarkan pada 6 Juli 2011.

BACA JUGA:Rahasia Dapat Saldo DANA Gratis Rp825.000! Cuma Isi Survei, Gampang dan Terbukti Membayar! Coba Sekarang

Dengan keputusan tersebut, PSSI dan berbagai pihak yang terlibat berharap bahwa kehadiran para pemain keturunan ini dapat menambah kekuatan dan kualitas Timnas Indonesia.

Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran pun telah memenuhi jadwal dan berhasil mengambil sumpah kewarganegaraan pada tanggal yang telah ditentukan.

Namun, perjalanan naturalisasi Joey Suk justru menemui hambatan yang cukup mengejutkan.

Meskipun telah diberikan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan proses pengambilan sumpah WNI, Joey Suk tidak juga kunjung hadir.

BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Gratis Senilai Rp275.000 Spesial Sabtu 15 Februari 2025

Hingga batas waktu yang ditetapkan, ia tak menunjukkan niat untuk melanjutkan proses naturalisasinya. Kejadian ini menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan masyarakat dan pengamat sepak bola.

Hingga kini, tidak ada penjelasan resmi dari pihak Joey Suk ataupun dari keluarganya mengenai alasan pasti di balik keputusannya tersebut.

Bergulirnya rumor di media massa dan kalangan sepak bola saat itu menyebutkan bahwa ketidakmauan Joey Suk untuk melanjutkan proses naturalisasi kemungkinan besar berkaitan dengan adanya kisruh internal di dalam tubuh PSSI.

Beberapa sumber menyatakan bahwa terdapat ketidaksepakatan antara pemain dengan manajemen PSSI terkait kondisi, persiapan, dan kebijakan internal yang sedang berlangsung pada masa itu.

Sumber: