Tidak Diizinkan FIFA, Mauresmo Hinoke Sedih Batal Susul Dion Markx dan Tim Geypens yang Sudah di Naturalisasi

RADARINDRAMAYU.ID - Dion Markx dan Tim Geypens sudah secara resmi di naturalisasi, dan sebentar lagi bisa mengenakan seragam Timnas Indonesia. 

Dion dan Tim akan diproyeksikan memperkuat Timnas U20 di bawah asuhan Indra Sjafri, yang nanti akan bertanding pada Piala Asia U20 2025 di China. 

Lalu, yang bikin mengejutkannya adalah sahabat dari kedua pemain anyar itu, yakni Mauresmo Hinoke yang muncul dan memberikan reaksi bernada rasa sedih. 

Sebagai sahabat Dion dan Tim, Hinoke sedih karena dirinya tidak bisa menyusul langkah sahabatnya. Sebab naturalisasi Mauresmo tidak diizinkan oleh FIFA. 

BACA JUGA:Gak Sia-sia Gendong Tim, Thom Haye Bawa Almere City Raih Kemenangan Perdana Atas FC Utrecht

Mauresmo kedapatan memberikan emoticon berbentuk kesedihan usai meneruskan story instagram dari Dion Markx dan Tim Geypens. 

Kesedihan Mauresmo bisa sangat dirasakan, mengingat dirinya melihat kedua sahabatnya sewaktu bermain di Toulon Cup, kini sudah berseragam Timnas. 

Memang benar bahwa naturalisasi Hinoke bisa dibilang sulit, tidak seperti kedua sahabatnya Tim dan Dion yang dapat dengan mudah bisa menjadi seorang WNI. 

Naturalisasi Hinoke itu dianggap bermasalah, lantaran soal garis keturunan yang jadi penyebab pemain Top Oss itu tidak kunjung membela skuad garuda. 

BACA JUGA:Jan Olde Riekerink Kenang Masa Bersama Patrick Kluivert di Ajax, Kini Dukung Timnas Garuda Lolos Piala Dunia

Soal garis keturunan, nyatanya Mauresmo memiliki darah Indonesia yang berasal dari satu generasi di atas kakek atau nenek, alias buyutnya. 

Sedangkan, ada aturan FIFA yang mengatur perihal naturalisasi pemain, terutama dari pasal 7 yang mengatakan bahwa garis keturunan untuk naturalisasi, maksimal dari kakek/nenek.

Karena darah Indonesia Hinoke bukan berasal dari keturunan kakek atau neneknya, alhasil FIFA enggan menyetujui perpindahan pemain 19 tahun tersebut. 

Artinya, naturalisasi Mauresmo dinyatakan tidak eligible atau tidak sah. Jadi, PSSI pun bingung untuk membawa pulang pemain Top Oss ini ke tanah kelahiran leluhurnya itu.

Sumber: