Waduk Cipancuh Jadi Tempat Favorit Warga untuk Berburu Ikan

Waduk Cipancuh Jadi Tempat Favorit Warga untuk Berburu Ikan

Debit air Waduk Cipancuh mulai mengering. Petani mulai galau. Tetapi, bagian warga jutru membawa berkah tersendiri. Sebab, waduk seluas sekitar 700 hektare itu menjadi lokasi favorit untuk berburu ikan. KHOLIL IBRAHIM, Gantar SETIAP hari puluhan orang tampak di dasar waduk yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar itu. Warga tidak takut tenggelam, karena volume air waduk terus menyusut hingga sebatas lutut orang dewasa. Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar. Tapi juga dari luar daerah seperti Kabupaten Subang dan Sumedang. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut mencari ikan di waduk buatan zaman Belanda itu. Mereka berlomba mencari jenis ikan seperti mujair, mas, gabus, sepat, nila dan ikan tawes yang banyak menggelepar di atas kubangan air. Ada yang menggunakan tangan kosong, jaring, jala sampai setrum ikan. Bahkan ada pula warga yang nekat membawa sampan atau sejenis perahu kecil agar lebih leluasa berburu ikan. Salah seorang warga, Efendi menuturkan, ritual berburu ikan sudah menjadi tradisi masyarakat ketika kondisi waduk menyusut hingga titik terendah sebelum akhirnya benar-benar kering kerontang. Kondisi inipun sudah diprediksi sebelumnya menyusul tidak adanya pasokan air baik dari hujan maupun sungai-sungai penyuplai. “Sudah sejak beberapa minggu ini ramai. Malah ada warga yang bawa keluarganya segala berburu ikan bareng-bareng,” katanya, kemarin. Sebelumnya, Petugas Pengamat Sungai dan Irigasi Waduk Cipancuh, Ito Sumarto menyatakan, pada dua minggu sebelummya air waduk masih tersisa sekitar 2 juta kubik. Lantaran tidak ada lagi pasokan, saat ini kondisinya mulai mengering. Air waduk Cipancuh sendiri bersumber dari Sungai Cibiuk, Sungai Ciseuseupan, Sungai Cipancuh, Sungai Cihoe, dan Sungai Cikeludan. Lantaran diterjang kemarau, pasokan dari lima sungai itu terhenti. Menjelang habisnya air Waduk Cipancuh, pihaknya menebar imbauan kepada para kuwu dan jajaran pertanian untuk melakukan langkah antisipasi kepada para petani agar tidak terjadi gagal panen. Seperti dengan menggunakan sumur pantek dan pompanisasi dengan menyedot air dari Sungai Cipunegara. Sehingga diharapkan, terhentinya suplai air dari Waduk Cipancuh tidak akan menuai masalah bagi para petani. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: