Alex Pastoor Ungkap Filosofinya Saat Jadi Pelatih. Netizen: Kita Pengen Liat Total Football Indonesia!

RADARINDRAMAYU.ID - Alex Pastoor, sang asisten pelatih timnas Indonesia yang dikenal dengan pendekatan strategi uniknya, mengungkapkan filosofi kepelatihannya dalam sebuah wawancara eksklusif yang kini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.

Filosofi yang diungkapkan oleh Pastoor menegaskan bahwa yang terpenting baginya adalah kemenangan, tanpa terlalu terpaku pada formasi tertentu.

Ia menyatakan bahwa dirinya selalu berusaha tampil strategis di setiap pertandingan dan memiliki tekad kuat untuk meraih hasil positif, sekalipun ia harus menyesuaikan strategi dengan kondisi tim atau situasi pertandingan yang ada.

Dalam wawancara tersebut, Alex Pastoor menyampaikan bahwa pendekatan kepelatihannya lebih menekankan pada struktur permainan yang diserap dari pengalaman menonton berbagai pertandingan sepakbola kelas dunia.

BACA JUGA:Cuan Instan di 2025, Cara Memanfaatkan Meta AI di Whatsapp Dapat Saldo DANA Gratis, Sudah Tahu?

Menurutnya, setiap keputusan yang diambil merupakan hasil pemikiran yang matang dan berbasis pada analisis mendalam tentang permainan yang telah ia saksikan selama ini.

Dengan mempelajari berbagai gaya dan taktik, ia mencoba mengadaptasi hal tersebut ke dalam strategi timnya, sehingga yang terpenting tetap bisa tercapai, yaitu kemenangan.

Filosofi ini menunjukkan bahwa bagi Pastoor, esensi permainan tidak hanya terletak pada cara bermain yang konvensional, melainkan pada hasil akhir yang membanggakan.

Pelatih asal Belanda ini pun menegaskan bahwa ia siap menggunakan berbagai formasi yang dianggap tidak lazim sekalipun itu berarti ia harus mengadopsi formasi yang sangat ekstrem seperti yang menyerupai susunan 9-0-1.

BACA JUGA:Berkas Jairo Riedewald Belum Diterima Menpora, Tiga Pemain Lain Segera Diambil Sumpah WNI

Bagi dirinya, pilihan formasi hanyalah alat untuk mencapai tujuan utama, yaitu meraih kemenangan.

Ia mengungkapkan bahwa fokus utamanya adalah mengamankan hasil positif di lapangan, walaupun itu berarti harus melangkah di luar zona nyaman dengan menggunakan taktik yang jarang ditemui.

Sikap terbuka terhadap eksperimen taktik ini menunjukkan keberanian dan fleksibilitasnya dalam menghadapi berbagai situasi pertandingan yang kompleks.

Tak hanya itu, Alex juga menyinggung kekhawatirannya mengenai stereotip yang sering melekat pada beberapa formasi, seperti susunan 5-3-2 yang kerap dianggap hanya mengandalkan pertahanan semata.

Sumber: