'Membingungkan!' Tony Popovic Analisa Pergerakan Timnas Indonesia Jelang Laga Kualifikasi Pildun

RADARINDRAMAYU.ID - Perubahan dalam tubuh Timnas Indonesia membuat calon lawannya, Australia, harus berpikir keras.

Dengan kehadiran pelatih baru, Patrick Kluivert, komposisi taktik Skuad Garuda diprediksi mengalami perubahan signifikan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Australia, Tony Popovic, dalam menganalisis gaya bermain baru tim lawan.

Analisis Tony Popovic: Timnas Indonesia Penuh Misteri

Salah satu aspek yang membuat Popovic harus lebih cermat dalam menyiapkan strategi adalah kombinasi antara Kluivert dan asistennya, Alex Pastoor.

Pastoor, yang memiliki pengalaman melatih Almere City, diyakini akan memegang peran krusial dalam meracik strategi Timnas Indonesia.

BACA JUGA:Jadwal dan Link Streaming Indonesia vs Argentina Hari Ini di 4 Nations World Series 2025

"Kita sudah melihat riwayat kepelatihannya. Belum memiliki riwayat yang panjang, tetapi kita telah melihat struktur yang dimainkannya," ujar Tony Popovic dalam wawancara dengan ESPN.

Menurutnya, Kluivert memiliki fleksibilitas dalam menerapkan formasi, baik dengan empat maupun lima bek. Hal ini berbeda dengan gaya bermain yang diterapkan oleh pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.

Namun, yang lebih menarik bagi Popovic adalah pengaruh Pastoor, yang dikenal gemar menerapkan skema tiga bek di klub-klub yang pernah dilatihnya.

Australia Harus Siap dengan Segala Kemungkinan

Tony Popovic menyadari bahwa dengan kombinasi Kluivert dan Pastoor, Timnas Indonesia dapat tampil dengan berbagai variasi strategi.

BACA JUGA:Ini Dia Top Tier List Pemain Keturunan yang Sulit Didapat untuk Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Oleh karena itu, Australia harus siap menghadapi berbagai skenario permainan yang mungkin diterapkan oleh Skuad Garuda.

"Asisten pelatih Alex Pastoor selalu memainkan tiga bek di klub yang dilatihnya. Apa pun itu, kami akan menganalisisnya, kami harus menghormati lawan," lanjut Popovic.

Selain itu, ia menegaskan bahwa timnya harus lebih fokus pada permainan sendiri dan memperbaiki prinsip serta fondasi permainan yang telah dibangun dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami harus siap menghadapi cara bermain apa pun; bagaimana mereka ingin build-up dan bagaimana mereka ingin bertahan. Kami juga harus memperkuat beberapa prinsip dan fondasi yang kami coba terapkan pada bulan Oktober dan November karena ada jeda selama empat bulan," kata Popovic.

Sumber: