Bikin Haru! Jay Idzes Tulis Pesan Perpisahan untuk Shin Tae-yong Usai Dipecat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Jay Idzes Tulis Pesan Perpisahan untuk Shin Tae-yong yang Dipecat dari Bangku Pelatih Timnas Indonesia -Instagram @jayidzes-Radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan pesan perpisahan kepada Shin Tae-yong, yang baru saja dipecat dari jabatannya sebagai pelatih kepala skuad Garuda.
Momen ini sangat mengharukan, mengingat hubungan erat yang telah terjalin antara pelatih asal Korea Selatan itu dengan para pemain Timnas Indonesia.
Jay Idzes menulis sebuah pesan yang menyentuh untuk Shin Tae-yong melalui media sosial, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas perjalanan bersama tim nasional.
"Coach, terima kasih atas kenangan yang kita buat bersama Timnas. Kita menulis sejarah bersama, aku akan merayakan semua momen yang kita punya," tulis Idzes.
Kapten Timnas Indonesia itu juga menyampaikan bahwa meskipun dunia sepak bola penuh dengan tantangan, ia percaya bahwa setiap keputusan yang diambil oleh federasi selalu bertujuan untuk kebaikan negara.
"Walaupun ini adalah dunia yang keras, aku percaya bahwa federasi selalu mengambil keputusan berdasarkan yang dianggap terbaik untuk negara. Mari kita tetap bersama dan berjuang untuk mimpi kita. Kita Garuda," tambahnya.
Selain Jay Idzes, banyak penggemar dan warganet yang merasa kehilangan atas perpisahan ini.
Di media sosial, terutama Instagram Shin Tae-yong, terlihat banyak pesan terima kasih dari fans Timnas Indonesia yang mengapresiasi kerja keras dan dedikasi sang pelatih selama ini.
Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi besar yang telah diberikan untuk mengangkat tim nasional.
Pada konferensi pers yang digelar pada Senin, 6 Januari 2025, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengumumkan bahwa kerja sama dengan Shin Tae-yong resmi berakhir.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang lebih menerapkan strategi dan disepakati oleh pemain," Jelas Erick.
Menurut Erick Thohir, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kebutuhan untuk memiliki pemimpin tim nasional yang dapat menerapkan strategi yang lebih efektif dan lebih mudah diterima oleh pemain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: