Harga Mulai Seratus Ribuan, Sepeda Bekas Ramai Diburu
INDRAMAYU – Tren gowes di masa pandemi Covid-19 membawa berkah bagi para penjual sepeda bekas. Tengoklah para pedagang sepeda bekas di wilayah Kabupaten Indramayu barat (Inbar). Seperti lapak sepeda bekas di pinggir jalan raya Pantura Patrol misalnya. Ratusan unit sepeda bekas terjajar rapi. Sekilas, penampakan sepeda bekas ini pun mirip baru. Tidak kalah jauh dengan sepeda yang masih terbungkus plastik di toko. “Alhamdulillah, jualan sepeda bekas sekarang ramai diburu,” ucap Toro, pedagang sepeda bekas, kemarin. Dia mengaku benar-benar kecipratan rezeki. Dirasakan sejak Maret 2020 lalu, di saat isu Covid-19 tengah merebak. Padahal, di hari-hari biasa sebelum wabah virus Corona menyerang, sepeda bekas sepi pembeli. Kebanyakan, pembeli berasal dari kalangan orang tua yang mencari sepeda dengan harga terjangkau. Baik untuk dirinya maupun buat anak-anaknya. Model sepeda yang paling banyak dicari yaitu sepeda gunung dan sepeda lipat, yang harganya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta. Adapun, sepeda yang dicari juga kebanyakan yang telah dilengkapi dengan rem cakram serta aksesori lainnya. “Kita jual ada yang harga seratus ribuan, khusus sepeda anak-anak,” sebutnya. Salah seorang pembeli, Ade mengaku memilih sepeda bekas lantaran jauh lebih murah hingga separuh harga di banding edisi barunya. Sebuah sepeda gunung ukuran dewasa misalnya, hanya ditawarkan Rp1,5 juta. Padahal, sepeda baru di toko dengan merek dan ukuran sama bisa dihargai Rp4 jutaan. “Saya sudah muter-muter ke semua toko, harga sepeda baru sekarang gila-gilaan naik sampai dua kali lipat. Kalau sebelum Corona harganya dua juta sekarang empat juta. Enggak kebeli, mending sepeda bekas,” ujarnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: