Nova Arianto Tanggapi Rumor Shin Tae-yong Akan Diganti Pelatih Eropa, Sebut Belum Ada Pembahasan di Internal

RADARINDRAMAYU.ID - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, memberikan tanggapan terkait rumor yang menyebutkan bahwa Shin Tae-yong akan digantikan oleh pelatih Eropa. 

Rumor ini pertama kali muncul dari media Italia, TuttoSport, yang mengkritik pendekatan Shin Tae-yong yang dianggap terlalu fokus pada aspek fisik dan latihan lari, serta pemikiran yang tidak lagi memuaskan. 

Media tersebut juga menyarankan agar pelatih baru, yang mungkin berasal dari Eropa, dipersiapkan untuk memimpin Timnas Indonesia menghadapi laga penting melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025.  

"Shin Tae-yong pelatih dari Korea Selatan terlalu fokus pada fisik dan lari. Dia sudah tidak lagi memuaskan. Oleh karena itu pelatih baru bisa jadi orang Eropa yang datang," Tulis TuttoSport.

BACA JUGA: Marselino Terpinggirkan, Oxford United Merangkak Naik! Ole Romeny Segera Otw Jauhi Degradasi Kejuaraan

Menangapi isu tersebut, Nova mengaku tidak mengetahui apapun tentang rencana pergantian pelatih tersebut. 

“Jujur saya juga enggak tahu,” kata Nova.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah ada pembahasan mengenai pergantian pelatih di internal Timnas Indonesia, Nova memilih untuk tidak membahasnya dan menegaskan bahwa hal tersebut harus ditanyakan langsung kepada pihak yang bersangkutan.

“Mungkin bisa ditanyakan langsung ya mas kalau di tim internal tidak ada pembahasan apa pun,” ucap Nova.

BACA JUGA: Terkuak! Misteri di Balik Absennya Bertemu Hilgers, Tak Ikut TC Bersama FC Twente? Cedera Jadi Penghambat

Shin Tae-yong sendiri di belakangan menjadi sorotan setelah Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024. 

Padahal, sebelumnya pelatih asal Korea Selatan ini sempat mendapatkan pujian karena berhasil membawa catatan positif untuk Timnas Indonesia.

Diantaranya mencapai babak 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, serta lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Meski begitu, hasil buruk melawan China pada Oktober 2024 dan kegagalan memenuhi target minimal di Piala AFF 2024 membuatnya mendapat banyak kritik.

Sumber: