Pengamat Sepakbola Malaysia Kritik Timnas Indonesia Bawa Pemain U-22, Sebut Piala AFF Terancam Punah?

Pengamat Sepakbola Malaysia Kritik Timnas Indonesia Turunkan Pemain Muda di Piala AFF 2024, Sebut Piala AFF Bisa Punah -PSSI-Radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Keputusan PSSI untuk menurunkan skuad Timnas Indonesia U-22 dalam ajang Piala AFF 2024 menuai kritik dari pengamat sepakbola Malaysia, Zakaria Rahim.
Menurutnya, keputusan ini bisa berdampak buruk bagi reputasi dan masa depan turnamen tersebut. Keputusan Indonesia untuk menurunkan pemain di turnamen muda ini menimbulkan kekhawatiran.
Piala AFF 2024 yang akan digelar mulai 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, memang menjadi ajang bergengsi di kawasan Asia Tenggara.
PSSI memilih untuk membawa Timnas Indonesia U-22 di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, karena banyak pemain senior Indonesia yang berkarier di luar negeri dan tidak bisa ditinggalkan oleh klub mereka.
BACA JUGA: Resmi Mundur, Korban STY! Manajer Arab Saudi Akhiri Tugas Usai Dikalahkan Indonesia 2-0 Tanpa Balas
Hal ini karena Piala AFF 2024 tidak tercatat dalam kalender internasional FIFA, yang membuat klub-klub di luar negeri berhak menolak untuk melepaskan pemainnya. Dari 33 pemain yang dipanggil, hanya Asnawi Mangkualam yang berusia di atas 22 tahun.
Zakaria Rahim menilai bahwa ajang Piala AFF seharusnya diikuti dengan skuad terbaik setiap negara. Ia berpendapat bahwa pemain muda harusnya hanya turun di ajang seperti SEA Games, yang memang diperuntukkan bagi tim U-23.
“Saya melihat daftar pemain Timnas Indonesia untuk Piala ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024. Mereka hanya membawa satu pemain senior dan mayoritas lainnya adalah pemain U-22. Kita bisa menganggap mereka tidak menurunkan skuad terbaik karena banyak bermain di level Asia,” kata Zakaria.
Keputusan yang diambil Timnas Indonesia berdampak pada tim-tim kuat lain seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jika semua tim mengambil keputusan yang sama, gengsi Piala AFF akan hilang karena kami sudah memiliki SEA Games untuk pemain muda, tambahnya.
Ia juga khawatir jika keputusan ini diikuti oleh negara lain, seperti Thailand dan Vietnam. Hal ini berpotensi membuat Piala AFF kehilangan makna sebagai ajang prestisius di kawasan Asia Tenggara.
Zakaria juga memberikan saran agar Indonesia memanfaatkan SEA Games sebagai ajang untuk para pemain muda, sementara Piala AFF harus menjadi ajang bagi pemain senior yang sudah berpengalaman.
“Saya tidak heran jika ada kekuatan yang tidak melepaskan pemain terbaik yang kami miliki untuk Piala AFF ini. Kita ingin kejuaraan Piala AFF ini bisa membangkitkan semangat para pemain, pelatih, bahkan suporter,” ungkapnya.
Meski demikian, keputusan Timnas Indonesia untuk menurunkan skuad muda memiliki alasan praktis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: