Ini yang Terjadi Apabila AFC Mengabulkan Permintaan Bahrain, Indonesia Tetap Rugi?
Erick Thohir dan presiden FIFA-erickthohir instagram-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) baru-baru ini mengajukan permintaan kepada AFC dan FIFA agar pertandingan melawan Timnas Indonesia dalam matchday kedelapan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak digelar di Jakarta.
BFA mengungkapkan kekhawatiran mereka atas keselamatan pemain dan staf pelatih Bahrain, terutama setelah serangan dari suporter Timnas Indonesia di media sosial.
Serangan tersebut terjadi pasca-kontroversi dalam laga sebelumnya, ketika wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, dianggap merampok kemenangan Bahrain.
Akibatnya, akun media sosial resmi BFA serta beberapa pemainnya menjadi sasaran kemarahan netizen Indonesia.
BACA JUGA:Untungkan Indonesia? Bahrain Terancam Kena Sanksi FIFA Apabila Enggan Melawan Indonesia di GBK
Permintaan Bahrain ini tentu saja menjadi sorotan besar. Pasalnya, laga melawan Indonesia telah direncanakan untuk digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Namun, dengan adanya permintaan BFA untuk memindahkan lokasi pertandingan, AFC kini tengah mempertimbangkan apakah pertandingan tersebut akan tetap berlangsung di Indonesia atau dipindahkan ke negara lain.
Jika AFC mengabulkan permintaan Bahrain, PSSI diperkirakan akan mengalami kerugian besar hingga mencapai miliaran rupiah.
Hal ini disebabkan oleh potensi hilangnya pendapatan dari tiket, sponsor, serta berbagai aspek lain yang telah disiapkan untuk laga besar ini.
BACA JUGA:Menyusul Kevin Diks, Jairo Riedewald Akan Segera Bersalaman dengan Erick Thohir Ujar Media Belanda
Selain itu, kehadiran suporter di stadion tentu menjadi salah satu sumber pemasukan yang signifikan, dan pemindahan laga ke luar negeri akan berdampak langsung pada hal tersebut.
Namun, permintaan Bahrain ini juga membawa risiko bagi mereka sendiri. Jika FIFA dan AFC menolak permohonan tersebut, BFA terancam dikenai sanksi berat jika mereka menolak bertanding di Jakarta.
Berdasarkan regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah tim yang menolak bertanding sesuai jadwal dan lokasi yang telah ditetapkan bisa dinyatakan kalah WO (walkover) dengan skor 3-0.
Selain kekalahan WO, tim tersebut juga berpotensi dikenai denda finansial serta hukuman tambahan yang lebih berat dari Komite Disiplin FIFA.
Aturan ini jelas menjadi ancaman serius bagi Bahrain jika mereka tetap bersikeras menolak bermain di Jakarta. FIFA memiliki wewenang penuh untuk memberikan sanksi kepada tim yang melanggar regulasi, termasuk sanksi finansial yang bisa mencapai jumlah besar.
Dalam beberapa kasus, sanksi tambahan juga bisa diberikan, meskipun tidak secara spesifik dijelaskan dalam regulasi FIFA.
Sementara itu, AFC sendiri masih dalam tahap mempertimbangkan permintaan BFA. Belum ada keputusan final mengenai apakah laga melawan Indonesia akan dipindahkan atau tidak.
Namun, dengan mempertimbangkan dampak finansial dan potensi hukuman, keputusan ini akan menjadi sangat penting bagi kedua belah pihak.
Bagi Indonesia, dukungan langsung dari suporter di Jakarta tentu sangat diharapkan, terutama dalam laga penting seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: