Diduga Depresi, Seorang Anak Tega Membacok Ibu Kandung

Diduga Depresi, Seorang Anak Tega Membacok Ibu Kandung

SEPI: Kondisi rumah korban pasca insiden pembacokan di Gang 21 Kecamatan Indramayu terpasang garis polisi, kemarin. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Seorang anak berinisial KD, tega membacok ibu kandungnya sendiri yakni berinisial RK di rumahnya, Gang 21 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (20/7) malam, sekitar Pukul 22.00 WIB.

Salah seorang warga setempat, Rafiq mengungkapkan, peristiwa berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, dirinya sedang berada di depan gang sebelah bersama selah seorang temannya. Sesaat kemudian, kata Rafiq, ada anak-anak yang datang dan memberitahukan kepada dirinya, bahwa di gang 21 ada yang meminta tolong.

“Kami langsung menuju lokasi. Begitu tiba di lokasi, kami kaget melihat korban sudah dalam kondisi tergeletak dekat pagar rumah, kondisi sudah berlumuran darah,” ujarnya, Minggu (21/7).

BACA JUGA:Persib Bandung vs Borneo FC: Tatap Semifinal

Melihat kondisi korban yang sudah berlumuran darah, apalagi sosok tersebut merupakan ibu dari temannya sendiri, dia berupaya bersama warga yang lain berusaha untuk menolong korban dengan membawa korban ke Rumah Sakit MM Indramayu.

“Pelaku itu anak pertama. Kalau anak korban yang temen saya itu anak kedua tapi tidak disini melainkan di Jakarta, tadi juga dapat kabar nyawa korban masih tertolong,  pelaku sudah diamankan polisi,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim AKP Hilal Adi Imawan membenarkan insiden pembacokan ibu kandung oleh anaknya.

Pelaku sendiri sudah diamankan di Polres Indramayu sejak Minggu malam (20/7).

BACA JUGA:Kecelakaan Truk Pengangkut Logistik Sandiwara di Pantura Losarang, 1 Meninggal Dunia 5 Luka-luka

Rencananya, pelaku akan dibawa ke RSUD Indramayu untuk dilakukan observasi dan pengobatan lantaran saat dilakukan interogasi, pelaku susah diajak komunikasi.

“Keterangan orang tua pelaku, sejak sekitar bulan Februari 2024 pelaku mengalami gangguan mental dan sering mengurung diri di rumah, kita masih lakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku,” tukasnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: