Sampah Cemari Pesisir Pantura, Ancam Mata Pencaharian Nelayan

Sampah Cemari Pesisir Pantura, Ancam Mata Pencaharian Nelayan

KOTOR – Tumpukan sampah mencemari pesisir pantai Bugel, Kecamatan Patrol.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

PATROL, RADARINDRAMAYU.ID – Kondisi pantai utara Bumi Wiralodra kian memprihatinkan. Kotor dipenuhi sampah. Tak hanya diwilayah pesisir, sampah juga sudah mengotori lautan. Mata pencaharian nelayan terancam.

Seperti terlihat di pantai Bugel, Kecamatan Patrol. Gunungan sampah tampak menumpuk disepanjang bibir pantai.

Mulai dari plastik, styrofoam, kasur bekas hingga bangkai hewan. Batang kayu berukuran besar juga terlihat menyangkut disela breakwater atau batu pemecah ombak yang sudah rata dengan bibir pantai.

Tokoh nelayan Desa Bugel, Abing menuturkan, aneka jenis sampah tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan ke sungai Bugel.

BACA JUGA:Komitmen Bangun Bisnis Berkelanjutan, Bank Mandiri Incar Rp5 Triliun dari Penerbitan Green Bond

BACA JUGA:Tips Berkendara Bikers Wajib Paham, Ini Cara Berkendara yang Tepat Lewati Jalan Rusak

Sampah itu lalu terbawa arus hingga bermuara di laut. Sehingga laut tak ubahnya menjadi tempat pembuangan akhir sampah raksasa.

Berdasarkan pengalamannya, timbulan sampah yang mencemari wilayah pesisir itu bisa lebih parah ketika musim baratan. Hal itu dikarenakan sampah-sampah yang sebelumnya berada di tengah laut terbawa arus menepi ke pesisir pantai.

“Kalau musim baratan, kotornya minta ampun. Hampir diseluruh garis pantai dipenuhi sampah,” kata dia kepada Radar, kemarin.

Tak hanya didaerah pesisir, aneka sampah terutama plastik juga sudah mencemari lautan. Dampaknya, populasi ikan terus menyusut dan berbanding terbalik dengan plastik yang jumlahnya melebihi ikan.

BACA JUGA: Golkar Tetap Bertahan, Optimis Raih 22 Kursi

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Polres Indramayu. Cek Persyaratannya!

Sampah di lautan, kerap membikin alat tangkap nelayan maupun baling-baling perahu menjadi rusak. Akibatnya, nelayan merasa rugi dari segi waktu maupun hasil tangkapan.

“Kondisi laut kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Sudah menjadi tempat pembuangan akhir sampah terutama plastik. Permukaan laut kita sudah kotor, apalagi didasarnya,” keluh dia.

Menurut Abing, sampah yang mengotori laut merupakan masalah besar yang tidak mudah untuk diselesaikan. Perlu kepedulian dan kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat. Agar tidak membuang sampah sembarangan.

Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai atau ke saluran air kecil pun, pada akhirnya akan membawa sampah-sampah itu ke laut. (kho)

BACA JUGA:Halal Bihalal dengan Kuwu, Bupati Nina Agustina Ajak Kuwu Kompak Membangun Indramayu

BACA JUGA:Hari Kebangkitan Nasional, Bupati Nina Agustina Berharap Generasi Milenial Semangat Wujudkan Cita-cita Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: