Jembatan Sewo Penuh, Pengalap Tawur Mengular Ratusan Meter
MARAK– Ratusan warga pengalap uang tawur para pemudik mengular sampai kearah timur area jembatan Sewo, Sukra.--
Para transmigran hendak berangkat ke Sumatera Selatan. Namun nahas, saat melintas di jembatan Sewo, bus mereka terperosok masuk ke dalam sungai, dan terbakar. Sebanyak 67 penumpang tewas, dan hanya tiga anak saja selamat. Ada juga yang bilang satu bayi saja selamat.
Untuk menghormati kecelakaan tragis itu, warga Boyolali yang melintasi jembatan membuang uang recehan. Belakangan hal itu menjadi tradisi pengemudi baik sopir truk, bus, pengendara sepeda motor maupun masyarakat umum yang memercayai dengan melepar uang, perjalanan mereka akan selamat sampai tujuan.
Tapi menurut Sadim, warga sekitar, tradisi membuang uang receh sejatinya sudah ada sejak jaman kakek-neneknya dulu saat kondisi jembatan itu masih jelek dan sempit.
Konon, sungai di bawah Jembatan itu memang terkenal angker karena menjadi markas berbagai makhluk halus, mulai dari kuntilanak sampai siluman buaya putih. “Warga atau pengendara yang lewat diatas jembatan melempar uang agar selamat dan tidak diganggu mahluk halus. Ini menurut mitos begitu. Sejak kapan tradisi lempar uang, saya juga kurang tahu,” ucap dia
Sampai sekarang, penduduk sekitar jembatan memanfaatkan benar tradisi ini untuk mengais rejeki berebut koin yang tidak lagi dibuang ke sungai, tapi ke aspal di atas jembatan. Jika musim arus mudik dan balik lebaran tiba, warga yang ngalap uang receh jumlahnya berlipat-lipat dari hari biasanya, mencapai ratusan orang.
BACA JUGA:BSI Berangkatkan 619 Peserta Mudik Bareng BUMN, Ada Bus Khusus Disabilitas
Dalam aksinya, mereka duduk dipinggir jalan sembari memegang sapu lidi. Jika ada pengendara yang melempar uang koin, dengan sigap mereka langsung berebut mengumpulkan uang receh yang berserakan itu. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: