Reang Hidroponik Panen Perdana Sayuran

Reang Hidroponik Panen Perdana Sayuran

INDRAMAYU- Reang Hidroponik di Blok Karangmalang Desa Jatisawit Kecamatan Jatibarang melakukan panen perdana sayuran sekaligus pembukaan kebun sayuran hidroponik, Rabu (17/3). Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Camat Jatibarang, Kepala UPTD BPP Jatibarang, dan para penyuluh pertanian lapangan (PPL).

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Ir H Takmid MM mengatakan, pihaknya sangat mendukung perkembangan pertanian di Kabupaten Indramayu yang digeluti petani-petani muda yang bergerak di sektor pertanian hidroponik.

“Kita mendukung perkembangan petani muda hidroponik, reang hidroponik. Kita juga akan memfasilitasi baik sarana dan prasarananya, kita bina agar lebih maju dan semakin berkembang,” ujarnya.

Dijelaskan Takmid, reang hidroponik dapat menjadi cikal bakal produk hidroponik hortikiltural di Kabupaten Indramayu, sekaligus bisa menumbuhkan minat generasi muda bidang pertanian, karena bertani menggunakan media hidroponik bertani bisa lebih bersih, tidak lagi perlu berkotor-kotoran dengan tanah.

“Perlu dikembangkan, ini juga akan jadi program dari Dinas Pertanian, baik itu dari seksi hortikultural maupun dari UPTD benih horti, kita pacu pertumbuhannya, termasuk bagaimana untuk market-marketnya,” tuturnya.

Sementara itu, Pengelola Reang Hidroponik, Syamwil Al Asadi mengatakan, pihaknya mulai berkecimpung di sektor pertanian hidroponik sejak tahun 2015, dan mulai konsen menggeluti hidroponik secara total pada tahun 2016. Hingga saat ini, lanjut Syamwil, produksi sayurannya telah masuk ke resto, dan market-market modern baik di wilayah Indramayu dan Cirebon.

“Ada beberapa macam produk sayuran yang kita kembangkan seperti pakcoy, salada, bayam, caisim, kangkung, samhong, romain, kailan, kale, oriental, western, dan herbal, yang kita kembangkan bebas pestisida,” terangnya.

Untuk melindungi tanaman sayurannya agar tidak terkena hama, Syamwil membuat green house yang sekelilingnya tertutup rapat dan bagian atas ditutup plastik bening sehingga sinar matahari masuk menyinari tanaman sayuran yang dikembangkannya.

“Sebenarnya bisa tanpa tertutup di ruang terbuka tapi risiko mudah terserang hama terutama ulat. Kenapa saya pilih tertutup agar hama tidak masuk, dan untuk menjaga produk sayuran dari reang hidroponik bebas dari pestisida,” tuturnya sambil mengatakan harga jual antara Rp20-30 ribu per kilogram (kg) tergantung jenis sayurannya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: