Tragedi Halloween Itaewon, Korea jadi Pekan Berkabung Nasional
Polisi berjaga di wilayah Itaewon, Seoul, Korsel, tempat penyelenggaraan pesta Halloween pada Sabtu (29/10) yang berakhir dengan kematian lebih dari 150 orang. -Yonhap-
Radarindramayu.id, SEOUL - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pekan berkabung nasional yang dimulai Minggu (30/10).
Masa berkabung nasional itu sebagai respons atas Tragedi Itaewon, perayaan Halloween di ibu kota Korsel Seoul, Sabtu (29/10) malam, yang mengakibatkan 153 orang meninggal dunia.
"Pemerintah telah memutuskan untuk menjalankan masa berkabung nasional hingga 5 November tengah malam," ujar Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo dalam jumpa pers di Seoul.
Selama masa berkabung nasional tersebut, seluruh kantor pemerintahan di Korsel akan mengibarkan bendera setengah tiang.
Para PNS dan pegawai pelayanan publik juga akan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa.
Selain itu, pemerintah Korsel juga menunda seluruh misi luar negeri.
BACA JUGA:Tiga Desa di Kandanghaur Indramayu Terendam Banjir Rob
Acara publik yang tidak penting pun diputuskan ditunda. Sebagai contoh, pesta-pesta bertema Halloween yang akan digelar di Seoul, Pulau Jeju, dan Busan telah dibatalkan.
Pemerintah Kota Busan juga membatalkan konser K-pop yang sedianya digelar pada Minggu (30/10) petang.
Setidaknya 40 ribu tiket telah terjual untuk konser yang dijadwalkan digelar Stadion Utama Busan Asiad itu.
Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin menginstruksikan jajarannya bertindak proaktif menyampaikan informasi kepada kedutaan negara lain yang warganya menjadi korban Tragedi Itaewon.
"Kami akan segera melakukan tindakan lebih lanjut yang diperlukan mengenai warga asing yang menjadi korban," ujarnya.
BACA JUGA:Pertama di Kabupaten Indramayu Wujudkan Smart Living, Desa Cangkingan Menjadi Desa Hijau
Itaewon merupakan kawasan permukiman di sebuah distrik bernama Yonsang-gu di Seoul, Korsel.
Pada Sabtu (29/10) malam, sekitar 100 ribu orang memenuhi kawasan itu untuk merayakan Halloween.
Namun, pesta itu berakhir dengan duka. Pengunjung yang membeludak berdesak-desakan sehingga menyebabkan ratusan orang tewas.
Pihak berwenang Korsel mencatat hingga kini terdapat 153 korban jiwa. Dari jumlah itu, terdapat 25 warga negara asing (WNA).
Mayoritas peserta perayaan Halloween adalah muda mudi. Mereka merayakan Malam Keramat itu tanpa mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.(Korea Herald/JPNN.com)
BACA JUGA:PLN Dorong UMKM Naik Kelas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: