Gerald Sindir Timnas Indoneisa U-23: Main di Liga Cuma 40 Menit, Gimana Mau Tahan Korsel?
Gerald Sindir Timnas Indoneisa U-23: Main di Liga Cuma 40 Menit, Gimana Mau Tahan Korsel?-cdn.rri.co.id-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Kekhawatiran besar tengah dirasakan pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg.
Pelatih asal Belanda itu secara gamblang mengingatkan skuad Garuda Muda bahwa mereka akan menghadapi masalah serius bila tidak mampu meraih kemenangan di dua pertandingan berikutnya, yakni melawan Makau dan Korea Selatan.
Menurutnya, kemenangan atas Makau bukan hanya wajib, tetapi juga harus diraih dengan cara yang meyakinkan, karena jika tim nasional hanya menang tipis, maka akan timbul keraguan besar terhadap kualitas tim.
Gerald menilai, banyak orang merasa Timnas U-23 sudah berada di level atas, padahal kenyataannya masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
BACA JUGA:Cek Syarat Dan Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Paling Update di Bulan September Ini!
Untuk itu, ia menuntut kedisiplinan, fokus, dan mentalitas pemenang agar tim bisa naik ke level yang lebih tinggi, Gerald menegaskan bahwa laga kontra Makau pada 6 September 2025 akan menjadi tolok ukur penting.
Jika Indonesia kesulitan menghadapi tim sekelas Makau, maka pertandingan melawan Korea Selatan pada 9 September bisa berakhir petaka.
“Kita harus menang lawan Makau dengan mudah. Jika tidak, maka kita akan punya masalah besar,” tegas Gerald.
Menurutnya, Makau tidak boleh dipandang remeh, tetapi sebagai pelatih ia tahu kualitas Indonesia seharusnya jauh di atas, inilah alasan ia menuntut kemenangan besar untuk mengangkat moral sekaligus menegaskan status Indonesia di level Asia.
BACA JUGA:Dijamin BEBAS RIBA! Cek Sekarang Juga Rincian Pinjaman KUR BSI 2025 Lengkap Syarat Pengajuannya!
Selain menyoroti kewajiban menang, Gerald juga menyinggung persoalan krusial yang menjadi penghambat perkembangan Timnas U-23: minimnya menit bermain para pemain di kompetisi domestik.
Ia menilai sebagian besar pemain hanya mendapat kesempatan kurang dari 40 menit per laga, sesuatu yang dianggap tidak ideal untuk membentuk kebugaran dan mental bertanding.
“Di liga, mereka tidak bermain lebih dari 40 menit. Itu masalah besar,” ucap Gerald dengan nada serius.
Menurutnya, situasi ini memengaruhi kesiapan fisik sekaligus membuat pemain kehilangan sentuhan bermain penuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

