Inspiratif, Hadirkan Dr Marlock ‘Penggagas Program SMK Bangun Desa’

Inspiratif, Hadirkan Dr Marlock ‘Penggagas Program SMK Bangun Desa’

Pemerintah Indonesia saat ini gencar melakukan pembangunan yang dimulai dari desa. Adanya gagasan “SMK Bangun Desa” tentu saja sangat tepat di era sekarang. Apalagi di saat pandemi, dimana peluang kerja semakin sempit. SMK Bangun Desa bisa menjadi solusi permasalahan ekonomi. Seperti apakah?

UTOYO PRIE ACHDI, Indramayu

KEHADIRAN Dr Marlock atau akrab disapa Gus Mar dalam Workshop Peran Serta SMK Membangun Desa, yang berlangsung di Graha Seni dan Budaya SMK NU Kaplongan Kabupaten Indramayu, Selasa (27/4) sangat menarik perhatian. Melalui narasi dan testimoni yang disampaikan, ia mampu menggambarkan dengan jelas, bagaimana keberhasilan program SMK Bangun Desa di sejumlah SMK di berbagai daerah di Indonesia.

Melalui kerja sama antara SMK dengan desa, ternyata mampu memberdayakan potensi lokal. Anak-anak SMK ikut terlibat dalam mengelola potensi yang ada di masing-masing desa. Mulai dari potensi hasil alam seperti buah-buahan, sayuran, dan sebagainya. Juga potensi industri kecil seperti kerajinan tangan, kuliner khas daerah, hingga konveksi, perbengkelan dan masih banyak lagi. Di sisi lain, desa juga akan merasa memiliki sekolah. Sehingga masyarakat akan ikut merawat sekolah tersebut.

“Melalui program SMK Bangun Desa, lulusan SMK tak harus menunggu dapat UMR, karena penghasilan mereka bisa melebihi UMR,” ujar Gus Mar, di hadapan para kepala sekolah dan guru SMK se-Kabupaten Indramayu.

Gus Mar yang dikenal sebagai motivator yang peduli dengan pelajar SMK dan aktif dalam Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuaraan Indonesia (FP3MKI) menuturkan, situasi saat ini dan pasca Covid-19, butuh sinergi aparat desa dan sekolah bersama membangun pendidikan. Ini agar desa menjalankan program industri. Agar desa kenal dengan teknologi.

Ia berharap program SMK Bangun Desa bisa diterapkan di Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi alam berlimpah. Seperti potensi di bidang pertanian dan perikanan. Ia optimis SMK di Indramayu akan mampu melaksanakan program ini. Apalagi SMK NU Kaplongan, yang merupakan SMK terbesar di Kabupaten Indramayu dan memiliki lahan luas.

“SMK NU Kaplongan bisa menjadi pusat unggulan SMK nasional. Bahkan bisa dibangun pusat industri melalui program SMK Bangun Desa,” ujar Gus Mar.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Indramayu, Dr Charlie, sangat terisnpirasi dan komitmen untuk bisa seperti kabupaten lain, yang telah berhasil dalam program SMK Bangun Desa. “Dari pemaparan yang disampaikan, ternyata banyak SMK di daerah lain yang telah berhasil dengan program SMK Bangun Desa. Kami yakin SMK di Indramayu juga bisa,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Forum Kepala Sekolah SMK Swasta (FKKS) Kabupaten Indramayu, H Priyanto. Kepala SMK Hasanudin Kandanghaur ini mengaku sangat terinspirasi, dan akan mencoba menerapkan program SMK Bangun Desa.

“Kebetulan di dekat sekolah kami kan ada potensi ikan laut. Kita akan coba libatkan siswa untuk ikut mengelola, agar ikan-ikan tersebut memiliki nilai tambah,” ungkapnya.

Sementara Ketua SMK NU Kaplongan Kabupaten Indramayu, Tobroni MPd MSi, mengaku gembira bisa menghairkan Dr Marlock, inisiator program SMK Bangun Desa. Menurutnya, program tersebut sangat keren dan harus bisa diaplikasikan di Indramayu, khususnya di SMK NU Kaplongan. “Ini tentunya merupakan inspirasi yang sangat bagus, dan peluang bagi SMK-SMK yang ada di Indramayu untuk berperan dalam membangun desa,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: