Imbas Larangan Mudik, Pedagang Pasrah dengan Kebijakan Pusat Tetap Nekat Buka Toko

Imbas Larangan Mudik, Pedagang Pasrah dengan Kebijakan Pusat Tetap Nekat Buka Toko

Kebijakan pemerintah yang kembali melarang mudik karena pandemi Covid-19, berimbas ke sejumlah sektor. Tidak terkecuali pedagang oleh-oleh di sepanjang Jalan Pantura Indramayu. Namun, pedagang tetap akan membuka lapaknya kendati jalur bakal sepi pemudik.

ANANG SYAHRONI, Indramayu

MUSIM mudik merupakan waktu yang dinanti para pedagang di sepanjang Jalur Pantura Indramayu. Saat musim mudik, omzet para pedagang meningkat. Namun, pemerintah kembali melarang mudik Lebaran. Berarti, tahun ini merupakan tahun kedua Lebaran tanpa mudik.

Kebijakan ini diambil pemerintah untuk mengurangi lonjakan Covid-19 saat liburan. Larangan mudik ini, bagi para pedagang bukan kabar baik. Pasalnya, omzet mereka akan turun drastis.

Pedagang oleh-oleh di Jatibarang, Rokhim, salah satu merasakan dampak pelarangan mudik satu tahun lalu. Menurut Rokhim, jika tahun ini mudik kembali dilarang, akan berdampak kepada usaha yang sudah menjadi sumber penghasilannya. “Tentu dengan adanya larangan mudik membuat sepei pembeli. Biasanya jika musim mudik banyak para pemudik dari luar daerah yang mampir untuk membeli oleh-oleh,” ujar Rokhim.

Sebetulnya, pasca dibukanya Tol Cipali, pedagang di Jalur Pantura Indramayu sudah terkena imbasnya. Ditambah lagi, ada pelarangan mudik, jualannya dipastikan bakal sepi pembeli. “Musim mudik ini sebenarnya yang sangat kita nantikan karena banyak pemudik yang menggunakan motor mampir untuk membeli oleh-oleh. Tapia pa boleh buat, pelarangan mudik juga demi kebagian kita semua,”ujarnya pasrah.

Namun, Rokhim tidak akan menutup tokonya kendati ada larangan mudik. “Saya pribadi, akan membuka toko kendati ada larangan mudik. Ini satu-satunya mata pencaharian sehingga kalau tutup tidak ada pemasukan,” ujarnya sambil berharap ada para pengendara motor yang melintas di Jalur Pantura.

Pedagang lainnya, Marni mengatakan, meski ada larangan mudik, dirinya tetap akan membuka toko oleh-oleh.

“Ya bagaimana lagi mas, kalau memang tidak ada arus mudik ya kita pedagang sepi, pasti total kendaraan dari luar daerah akan di putar arah semuanya, kecuali jika ada kendaraan pemudik yang lolos, saya tetap berharap saja sehingga tetap buka kendai mudik dilarang,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: