Poktan Kampanye Ramah Lingkungan

Poktan Kampanye Ramah Lingkungan

INDRAMAYU- Kelompok tani (Poktan) Sri Makmur 3, Desa Krasak Kecamatan Jatibarang, terus mengkampanyekan mengkampanyekan pengolahan lahan pertanian ramah lingkungan. Poktan yang beridiri sejak 2015 itu, hingga saat ini tetap konsisten mengolah lahan secara ramah lingkungan sampai menghasilkan produk beras organik yang sudah di pasarkan ke berbagai daerah.

Ketua Poktan Sri Makmur 3, Ayi Sumarna SP mengatakan, pihaknya merupakan poktan pertama yang memproduksi beras organik yang sudah tersertifikasi pada inofice di Kabupaten Indramayu.

“Produksi beras organik di Kabupaten Indramayu sendiri masih rendah dan terbatas karena tidak semua kelompok atau petani bergerak pada budidaya ramah lingkungan,” terangnya.

Sejak tahun 2017, lanjut Ayi Sumarna, Poktan Sri Makmur 3 ditunjuk Kementerian Pertanian sebagai poktan pengembangan usaha pangan masyarakat (PUPM).

Kemudian, lanjutnya, menjadi LUPM pembinaan tahun 2018, dan menjadi LUPM mandiri di tahun 2019.

“Sri Makmur 3 menjadi satu-satunya LUPM di Indramayu yang menjalankan kewajiban memasok beras toko tani Indonesia (TTI) ke Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) melalui aplikasi e-commerce,” ungkapnya.

Dalam kegiatan pembinaan anggota kelompok, lanjut Ayi, Poktan Sri Makmur 3 melaksanakan Diklat tematik pertanian organik terpadu di P4S Dharma Kencana tahun 2019, Bintek peningkatan skala usaha tani Gapoktan komoditas padi organik tahun 2020, dan pelatihan petani milenial integrated ecofarming MA11 pada tahun 2021.

Saat ini, lanjutnya, ia terdaftar sebagai duta petani milenial (DPM) atau duta petani andalan (DPA) Jawa Barat dari Kabupaten Indramayu, Kementerian Pertanian RI tahun 2021.

“Alhamdulillah tahun 2019 kami jadi satu- satunya poktan yang berhasil lulus mengikuti sertifikasi organik SNI dari Inofice seluas 17,5 hektare di Kabupaten Indramayu,” terangnya.

Dijelaskan Ayi, produk ramah lingkungan atau organik memiliki kelebihan yaitu pertanian yang berkelanjutan untuk tujuan meningkatkan dan mempertahanan produktivitas tinggi dengan memperhatikan pasokan hara dari penggunaan bahan organic minimalisasi ketergantungan pada pupuk anorganik, perbaikan biota tanah, pengendalian organisme pengganggu tanaman.

“Untuk pemasarannya biasa melalui online maupun offline. Untuk online memasarkan di beberapa marketplace, sedangkan offline ada di koperasi tani, menjalin kemitraan di berbagai daerah,” pungkasnya. (oni/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: