Bisa Panen Tiga Kali, Indramayu Bertahan Jadi Lumbung Padi Nasional

Bisa Panen Tiga Kali, Indramayu Bertahan Jadi Lumbung Padi Nasional

Sektor pertanian saat ini menjadi penopang perekonomian terbesar di Indonesia. Indramayu merupakan salah satu kabupaten percontohan khususnya di bidang pertanian dan masuk terbaik di seluruh wilayah Indonesia.

Adun Sastra, Indramayu

SANGAT wajar apabila pemerintah pusat memberikan perhatian lebih kepada Indramayu di bawah kepemimpinan Hj Nina Agustina Da\'i Bachtiar SH MH CRA. Pasalnya, Indramayu juga saat ini sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional.

Meski belum genap satu tahun memimpin, kebijakan Ibu Bupati Nina cukup dirasakan oleh masyarakat, khususnya para petani. Terutama dalam ketersediaan air guna mengairi areal persawahan tadah hujan di Indramayu.

Sebelumnya aksi premanisme air menjadi hal yang menakutkan bagi petani. Pasca kepemimpinan Bupati Nina, tak ada lagi yang namanya preman air yang selama meresahkan mereka (petani, red). Mereka sangat berterima kasih dengan kebijakan bupati yang memutus mata rantai aksi preman air.

“Semua areal persawahaan tadah hujan sudah tak lagi kesulitan air. Bahkan, ada sejumlah kecamatan yang bisa panen tiga kali dalam setahun,” jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Ir H Takmid.

H Takmid menejalaskan, perhatian Bupati Nina terhadap bidang pertanian sesuai dengan program kerjanya itu sangat dirasakan mereka. Perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia juga sangat luar biasa.

Di antaranya bantuan untuk para petani terus mengalir ke Indramayu. Yakni, bantuan sejumlah alat pertanian seperti pompa air, mesin panen, traktor dan masih banyak lagi bantuan lainnya.

Bahkan, lanjut Takmid, tidak tanggung-tanggung Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mau turun ke Indramayu. “Beliau menaruh perhatian lebih kepada petani Indramayu. Bahkan, beliau melaksanakan panen perdana di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua. Hal tidak terlepas dengan kebijakan Ibu Bupati Nina,” imbuhnya.

Dari hamparan lahan pertanian di lokasi seluas 200 hektare di Desa Wanasari di mana Pak Presuden panen perdana. Yaitu, satu hektarenya dapat diperoleh 7 hingga 8 ton panen padi dengan varietas Cilamaya Muncul.

Diungkapkannya, luas areal persawahan di Kabupaten Indramayu mencapai 116 ribu hektare dengan target produksi padi 1,7 juta ton gabah kering panen (GKP) dan terealisas 1,8 juta ton GKP pada musim tanam 2020.

Masa pemerintahan Bupati Nina yang baru berjalan enam bulan ini, benar-benar dirasakan oleh para petani. Kedekatan Bupati Nina dengan para petani, bisa dilihat dalam setiap momen kegiatan panen perdana di Kabupaten Indramayu. “Beliau selalu menyempatkan hadir dalam setiap panen perdana. Sehingga mampu memberikan motivasi kepada petani untuk lebih giat lagi dalam bercocok tanam,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: