Bupati Nina Launching Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu ( Gesit), Balongan dan Losarang Tertinggi K

INDRAMAYU – Bupati Hj Nina Agustina Da’i Bachtiar SH MH CRA, melaunching Pencanangan Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu ( Gesit) di Kantor Pendopo Indramayu, Rabu (27/10).

 

Bupati Nina bertekad untuk menekan angka kasus stunting di Kabupaten Indramayu. Juga dilakukannya membentuk petugas khusus guna menangani kasus stunting yang satu ini.

 

\"Petugas khusus terdiri dari unsur kesehatan, dan TP PKK dari tingkat desa hingga kabupaten. Di samping itu melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB),”jelas Bupati Nina, di hadapan hadirin yang hadir.

 

• 

• 

 

Pemkab Indramayu pun menargetkan harus bebas stunting pada 2023 mendatang. Tidak ada cara lain kecuali membiasakan diri untuk makan ikan. Terutama ibu-ibu yang memiliki balita dan anak kecil untuk terus gemar memakan ikan. Hal ini sangat penting karena makan ikan dapat mencegah stunting (kredil red).

 

Sehingga, lanjut Nina, dengan pola hidup yang sehat akan dan tercipta masyarakat yang sehat menuju Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat).\"Yang jelas kami minta semua pihak harus segera tangani persoalan stunting. Salah satunya gemar memakan ikan, ketimbang makan yang tidak jelas gizinya.

 

Berdasarkan data pada 2017, jumlah balita di Kabupaten Indramayu mencapai 138.188 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 29,9 persen atau 41.318 balita dinyatakan mengalami stunting. Bupati pilihan rakyat inif meminta masyarakat, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita dan anak kecil untuk terus gemar meningkatkan gizinya kepada anak_anak.

 

Ditambahkannya ada dua Kecamatan Balongan dan Kecamatan Losarang yang paling banyak penderita kasus stunting. Pihaknya minta kepada camat dan kepala puskesmas supaya mendata. Kenapa hal itu bisa terjadi.\"Yang jelas saya minta laporannya,\"pintanya seraya berharap mampu menekan pertumbuhan stunting di Indramayu. (dun)

Sumber: