Melihat Acara Sedekah Bumi di Desa Lobener Lor, Gelar Doa Bersama dan Siapkan Ratusan Nasi Tumpeng

Melihat Acara Sedekah Bumi di Desa Lobener Lor, Gelar Doa Bersama dan Siapkan Ratusan Nasi Tumpeng

Tradisi leluhur terus dipertahankan masyarakat Desa Lobener Lor Kecamatan Jatibarang. Salah satunya acara tradisi sedekah bumi. Bagaimana acara dan suasananya?

ANANG SYAHRONI, Jatibarang

PEMANDANGAN tidak biasa terlihat di Kantor Kuwu Desa Lobener Lor, Rabu (10/11). Tampak ratusan nasi tumpeng yang terbungkus rapi dengan daun pisang di dalam tempat nasi terbuat dari anyaman bambu berderet rapi.

Di samping ratusan besek itu, tampak berkumpul ratusan warga. Selanjutnya, warga berdoa bersama dengan dipandu tokoh agama setempat. Mereka melakukan acara adat sedekah bumi yang secara rutin digelar setiap tahun itu.

Kuwu Lobener Lor Mahpudi mengatakan, kegiatan sedekah bumi ini merupakan tradisi leluhur yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat desanya, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Dikatakan Mahpudi, acara adat ini menjadi simbol ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT akan hasil bumi yakni pertanian serta perkebunan yang berlimpah.

“Tradisi ini sudah menyatu dengan masyarakat, ini juga menjadi simbol bahwa daerah kita, khususnya masyarakat Jawa adalah masyarakat agraris, yang masih memegang teguh kelestarian tradisi lelulur, bentuk rasa syukur, dilimbahkan hasil pertanian dan perkebunannya,” ujarnya.

Dikatakannya, pada pelaksanaan tradisi sedekah bumi masyarakat berdoa bersama agar di musim tanam rendeng berjalan lancar, terhindar dari serangan hama dan penyakit, serta memperoleh hasil penen yang berlimpah.

Selain itu, lanjut Mahpudi, dalam cara sedekah bumi yang berada dalam situasi pandemi ini juga dilantunkan doa untuk keselamatan negera dan bangsa serta Kabupaten Indramayu dari segala bencana, dan penyakit termasuk virus corona.

“Kita doa bersama untuk keselamatan semua, hasil panen kembali melimpah, dan hubungan antar warga semakin erat,” katanya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Suhartono mengatakan, tradisi sedekah bumi telah melekat pada masyarakat. Sartono berharap, tradisi sedekah bumi ini bisa lestari hingga turun temurun ke generasi selanjutnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: