Terlalu! Akibat Dibully, Seorang Bocah Meninggal Usai Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing

Terlalu! Akibat Dibully, Seorang Bocah Meninggal Usai Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto di kantornya beberapa waktu lalu. Saat ini KPAID menangani kasus murid SD yang menjadi korban bullying hingga meninggal dunia. Foto: ujang nandar / radartasik.com--

Radarindramayu.id, TASIKMALAYA - Terlalu, seorang bocah murid Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Singaparna- dilaporkan meninggal setelah di-bully oleh rekan-rekan sekolahnya.

Bocah SD berinisial FH (11) itu dipaksa oleh teman-temannya bersetubuh dengan kucing sambil direkamnya. FH lalu meninggal beberapa hari kemudian setelah alami depresi berat.

Dalam video rekaman bulyy-an itu sempat tersebar di media sosial. Selain dipaksa bersetubuh dengan kucing, bocah SD itu juga dipukul dan dianiaya oleh rekan-rekannya.

FH sebelum meninggal  sempat menceritakan ke ibunya bahwa dia di-bully oleh rekan-rekannya. FH depresi berat hingga tidak mau makan. Dia sempat mengeluh tenggorokannya sakit.

BACA JUGA:Berlangsung Meriah, Seren Taun Cigugur Kuningan Kembali Digelar

Ibu kandungnya mengatakan, "Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," jelasnya  kepada wartawan radartasik yang dikutip radarindramayu.id, Rabu 20 Juli 2022.

Sebelumnya Jauh-jauh hari  korban mengaku sering di-bully dan dipukul teman-temannya di sekolah. Puncaknya saat dia dipaksa bersetubuh dengan kucing.

"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," jelas ibu kandungnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, memberikan dukungan moril kepada salah seorang orang tua di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

BACA JUGA:Liga 1 2022/2023 Segera Bergulir. Simak Jadwal Lengkap Pekan Ini

Ato Rinanto membantu memulihkan kesehatan mental orang tua dari almarhum FH. 

“Korban meninggal dunia pada Minggu 18 Juli 2022 dalam perawatan di Rumah Sakit karena tidak mau makan dan minum,” ujar Ato Rinanto.

Kini pihaknya membantu melakukan pemulihan trauma serta kesehatan mental kepada keluarga korban. 

"Jadi kami lakukan edukasi dan pendampingan untuk keluarga korban. Anak ini usia 11 tahun diduga di-bully temannya sampai depresi," katanya.

BACA JUGA:Komnas Perempuan Fokus ke Istri Irjen Ferdy Sambo. Andy : Saat Ini Ibu Hanya Menangis

Rinanto juga menyebutkan, video bully sempat beredar, khususnya saat korban disuruh teman-temannya melakukan perbuatan tak senonoh. 

"Yah sempat beredar video bully tak senonoh. Itu kan sayang sekali," kata Ato.

Menurut dia, kejadian bully yang dialami korban terjadi pada akhir Juni lalu. Setelah video tersebar, korban sering murung berdiam diri di rumah. 

Diam di rumah itu tidak mau makanan dan minum, tidak seperti biasanya," terang Ato.

BACA JUGA:Lima Klub Paling Boros di Bursa Tranfer Musim Ini. Tiga Diantaranya dari Liga Inggris

"Setelah itu anak sakit, lalu pada hari Jumat lalu anak alami sakit dan dirawat selama dua hari di SMC. Kemarin Minggu malam meninggal dunia," katanya.

"Setelah itu anak sakit, lalu pada hari Jumat lalu anak alami sakit dan dirawat selama dua hari di SMC. Kemarin Minggu malam meninggal dunia," katanya.

Pihaknya memastikan kasusnya dalam upaya koordinasi pembuatan laporan ke polisi. 

Pihak kepolisian pun memastikan penanganan kasus bullying tersebut secara tegas dan profesional. 

BACA JUGA:Kehilangan 3500 Riyal di Kamar, Kadaker: Uang Jemaah Haji Diganti Manajemen Hotel

"Kami akan bersikap profesional dalam menangani kasus hukum ini," kata Dian Pornomo.

 Artikel ini suah tayang di fin.co.id dengan judul: ' Miris! Bocah SD di Singaparna Meninggal Setelah Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: