Warga Krangkeng Geruduk PT Sun Bright Lestari, Tuntut Prioritas Tenaga Kerja Lokal dan Hapus Pungli Rekrutmen

Warga Krangkeng Geruduk PT Sun Bright Lestari, Tuntut Prioritas Tenaga Kerja Lokal dan Hapus Pungli Rekrutmen

AKSI DAMAI: Ratusan warga Krangkeng melakukan aksi damai di depan PT Sun Bright Lestari, Rabu (27/8/2025). -Burhannudin.-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Ratusan warga dari Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, menggelar aksi damai di depan gerbang PT Sun Bright Lestari pada Rabu, 27 Agustus 2025. 

PT Sun Bright Lestari ini berada di Kecamatan Krangkeng, kabarnya adalah pabrik sepatu yang mampu menampung 25.000 tenaga kerja. 

Dalam unjuk rasa tersebut, massa menuntut agar perusahaan mengutamakan penerimaan tenaga kerja dari kalangan warga setempat, serta menghapus praktik dugaan pungutan liar dalam proses rekrutmen karyawan.

Aksi yang berlangsung sejak pagi hari itu sempat memanas. Ketegangan tak terhindarkan ketika massa mendesak untuk ditemui pihak perusahaan, namun tak kunjung mendapat respons. 

BACA JUGA:Jika Alvian Dihukum 15 Tahun Penjara, Keluarga Almarhumah Putri Apriyani Merasa Tak Puas

Situasi sempat ricuh, dengan massa melemparkan sandal, sepatu, dan botol air mineral ke arah gerbang pabrik. 

Dorong-dorongan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian pun tak terelakkan.

Abdul Mufid, selaku koordinator aksi, menyampaikan bahwa mereka membawa sepuluh poin tuntutan kepada pihak perusahaan.

"Pertama, kami mendesak agar PT Sun Bright Lestari mempekerjakan warga lokal, khususnya dari Kecamatan Krangkeng. Kedua, proses rekrutmen harus terbuka dan informasinya disampaikan secara resmi di kantor kecamatan.

Ketiga, tidak boleh ada pungutan dalam proses melamar kerja. Keempat, hapus praktik upeti. Kelima, copot saudari Novi. Keenam, hilangkan syarat yang tidak masuk akal.

Ketujuh, cukup KTP dan surat keterangan sehat bagi pelamar dari Krangkeng. Kedelapan, jangan jadikan MCU sebagai penghalang.

Kesembilan, hentikan PHK sepihak. Kesepuluh, sediakan pelatihan kerja bagi warga yang belum memiliki keterampilan," jelas Abdul kepada awak media. 

BACA JUGA:Buka Sekolah Pasar Modal, Bupati Lucky Ajak ASN Melek Investasi

Ia juga mengungkap adanya dugaan pungli yang dibebankan kepada para pencari kerja.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: