Ekowisata Mangrove Karangsong: Dulu Kawasan Terabrasi, Kini Pusat Edukasi dan Konservasi
Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong, Indramayu. -Burhannudin.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Ekowisata Mangrove Karangsong kini dikenal sebagai salah satu kawasan wisata edukatif dan konservatif, yang sukses menyulap wilayah terabrasi menjadi hutan Mangrove yang lestari.
Di balik keberhasilan ini, terdapat perjalanan panjang penuh dedikasi sejak tahun 1983.
Menurut Eka Tarika, pengelola Ekowisata Mangrove Karangsong sekaligus Ketua Kelompok Tani Pantai Lestari, abrasi parah yang terjadi di Pantai Karangsong sejak 1983 hingga 2008, menjadi awal mula kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan pesisir.
“Pada tahun 2008, dibentuklah Kelompok Tani Pantai Lestari untuk mulai melakukan penanaman bibit mangrove sebagai upaya menanggulangi abrasi,” ujar Eka saat ditemui di kawasan ekowisata, Jumat 8 Agustus 2025.
BACA JUGA:Bisa untuk DANA Darurat! Begini Cara Pinjam Uang Tanpa Agunan di DANA Lewat DANA Cicil
Tahun 2009 menjadi tonggak penting ketika penanaman mangrove mulai dilakukan secara aktif, oleh kelompok masyarakat dengan dukungan dari berbagai instansi.
Di tahun yang sama, lahirlah Peraturan Desa (Perdes) No. 20 Tahun 2009 tentang Daerah Perlindungan Mangrove, sebagai dasar hukum perlindungan kawasan tersebut.
Upaya konservasi terus diperkuat. Pada 2010, sebanyak 5.000 bibit mangrove ditanam berkat dukungan PT Pertamina RU VI Balongan.
"Selanjutnya, periode 2011 hingga 2013 menjadi masa berkembangnya kegiatan edukatif terkait mangrove, termasuk pelibatan masyarakat dalam konservasi dan penguatan kelembagaan," tutur Eka.
Tahun 2014, Bupati Indramayu mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) di kawasan tersebut.
Di tahun yang sama, infrastruktur awal untuk ekowisata mulai dibangun melalui pembuatan track mangrove.
Pada 2015, kawasan hutan mangrove Karangsong resmi dibuka sebagai Ekowisata Mangrove Karangsong, menandai babak baru sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan.
Tahun berikutnya, 2016, menjadi momen penting dengan kedatangan Menteri Lingkungan Hidup dalam kegiatan Coastal Clean Up, yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

