Pemprov Jabar Siap Ambil Alih RSUD MA Sentot, Indramayu Barat Siap Jadi Pusat Layanan Kesehatan Baru

Pemprov Jabar Siap Ambil Alih RSUD MA Sentot, Indramayu Barat Siap Jadi Pusat Layanan Kesehatan Baru

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima kedatangan Lucky Hakim di Lembur Pakuan, beberapa waktu lalu.-ist-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMYU.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rencananya untuk mengambil alih pengelolaan RSUD MA Sentot Patrol kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dalam sebuah pertemuan strategis yang berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi di Lembur Pakuan, beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut diunggah melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, memperlihatkan momen ketika Dedi Mulyadi langsung meminta persetujuan dari Lucky Hakim terkait rencana tersebut.

Dalam penjelasannya, Gubernur Dedi menegaskan bahwa setelah diambil alih oleh Pemprov Jawa Barat, RSUD MA Sentot akan ditingkatkan menjadi rumah sakit rujukan utama di kawasan Pantura Jawa Barat.

Ia mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan rumah sakit tersebut setara dengan RS Hasan Sadikin di Bandung.

BACA JUGA:Rp423.000 Saldo DANA Kaget Langsung Masuk Ke E-Wallet Milikmu, Cek Link Terbarunya Disini

“Target kami, rumah sakit ini menjadi pusat layanan kesehatan unggulan, bukan hanya bagi warga Indramayu, tetapi juga Cirebon, Subang, dan daerah sekitar,” ujar Dedi, dikutip radarindramayu.id dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu 6 Agustus 2025.

Sementara itu, Bupati Lucky Hakim mengakui bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Indramayu mengalami berbagai kendala dalam mengelola RSUD MA Sentot.

Salah satu beban terbesarnya adalah utang rumah sakit yang cukup besar serta keterbatasan anggaran daerah.

Lucky bahkan mengungkapkan tekanan mental yang sempat ia alami akibat peliknya masalah rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, ia menilai pengambilalihan oleh Pemprov sebagai langkah solutif.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI 100 Juta, Berikut Syarat Pengajuan Lengkap dengan Cicilan Mulai dari 146 Ribu

“Kalau dikelola provinsi, tentu akan jauh lebih baik. Layanan medis akan meningkat, peralatan modern bisa dihadirkan, dan tenaga dokter yang kompeten bisa ditambah,” ungkapnya.

Ia juga optimistis kehadiran rumah sakit berstandar tinggi akan menjadi kebanggaan masyarakat Indramayu, khususnya di wilayah barat yang selama ini merasa kurang diperhatikan.

Tak hanya soal layanan kesehatan, Lucky juga melihat potensi dampak ekonomi dari pengembangan rumah sakit tersebut.

Semakin banyak pasien yang datang, akan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Apa Bedanya Kupedes BRI dan KUR BRI? Berikut Rincian Bunga, Pembiayaan dan Cara Pengajuan Kupedes BRI 2025

“Kami akan dorong pembangunan fasilitas penunjang, seperti hotel dan pasar modern di kawasan Patrol. Harapannya, kawasan ini bisa berkembang jadi pusat ekonomi baru, dengan RSUD MA Sentot sebagai penggeraknya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Lucky menyatakan bahwa wilayah Indramayu bagian barat selama ini seperti ‘anak tiri’ dalam pembangunan. Karena itu, ia menyambut penuh rencana ini sebagai momentum untuk mempercepat kemajuan kawasan tersebut.

“Masyarakat Indramayu, khususnya di barat, akan sangat bangga punya rumah sakit besar yang bisa diandalkan,” pungkasnya. (han)

BACA JUGA:Syarat KUR BRI 2025, Simak Disini Cara Pengajuan Serta Plafon Maksimal Pinjaman untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: