Dibalik Mekarnya Bunga Langka Misterius, Ada Perjuangan dan Tangis Para Peneliti Indonesia!

Jumat 28-11-2025,12:40 WIB
Reporter : Hafshah Sheehan Auliya
Editor : Hafshah Sheehan Auliya

RADARINDRAMAYU.ID - Penemuan kembali bunga langka Rafflesia hasseltii di hutan hujan Sumatera Barat menjadi momen haru tak terlupakan bagi para peneliti Indonesia dan internasional setelah pencarian selama 13 tahun penuh liku. 

Septian Andriki, konservasionis Indonesia yang tergabung dalam tim ekspedisi bersama ahli botani dari Universitas Oxford, menangis terharu saat menyaksikan bunga raksasa ini mulai mekar di tengah gelapnya hutan yang berbahaya dengan habitat harimau dan badak. 

Bunga parasit yang hanya mekar selama beberapa hari ini selama lebih dari satu dekade tak terlihat oleh manusia, membuat penemuan ini sangat berharga bagi ilmu pengetahuan sekaligus konservasi keanekaragaman hayati Indonesia. 

Perjuangan dan kesabaran panjang selama ratusan jam perjalanan dengan risiko tinggi akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan, mempertegas pentingnya upaya pelestarian ekosistem hutan tropis.

BACA JUGA:Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat, DLH Kabupaten Indramayu Gelar Lomba Kebersihan Tingkat Kabupaten

Rafflesia hasseltii dikenal sebagai salah satu spesies bunga bangkai paling langka di dunia dengan diameter kelopak mencapai satu meter dan berat lebih dari enam kilogram. 

Warna bunga ini dominan putih dengan bintik merah besar yang unik, menjadikannya pemandangan langka dan eksotis yang sulit dijumpai di alam liar. 

Tim riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Universitas Bengkulu dan komunitas konservasi setempat menggunakan metode whole genome sequencing untuk memetakan genom bunga ini sehingga membuka peluang penemuan spesies baru di Indonesia. 

Penelitian ini juga menegaskan Indonesia sebagai negara dengan keragaman Rafflesia tertinggi di dunia, yang perlu terus dijaga kelestariannya agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan keanekaragaman flora tropis.

BACA JUGA:Produksi Perikanan di Indramayu Capai 520 Ribu Ton Lebih pada 2024, Begini Respons Diskanla

Proses penemuan ini penuh tantangan karena bunga Rafflesia hanya mekar beberapa hari dalam siklus hidup yang memakan waktu hingga sembilan bulan. 

Peneliti harus bersabar dan waspada karena lokasi bunga berada dalam kawasan habitat satwa liar yang sangat berbahaya, termasuk harimau Sumatra yang telah lebih sering melihat bunga ini daripada manusia. 

Dengan izin khusus dan panduan penjaga hutan lokal, tim berhasil mencapai lokasi yang sulit dijangkau dan memantau bunga mulai mekar di bawah sinar rembulan. 

Momen magis ini diwariskan sebagai kenangan seumur hidup bagi para peneliti, terutama bagi Septian Andriki, Iswandi, Joko Witono yang merasakan pengalaman tersebut seperti menyaksikan kelahiran anaknya sendiri.

BACA JUGA:Kulit Kusam, Cepat Keriput, dan Mudah Lelah? Tren Minuman Kolagen Hadir Jadi Solusi Perawatan dari Dalam

Kategori :