Tantangan Kluivert semakin berat karena tidak semua pemain mendapat menit bermain reguler di klub masing-masing.
Padahal, menghadapi Arab Saudi dan Irak, ketajaman serangan akan sangat menentukan.
Irak baru kebobolan tujuh gol dalam enam laga terakhir, sementara Arab Saudi lebih solid dengan hanya tiga kali kemasukan pada periode yang sama.
Catatan ini menegaskan betapa sulitnya menembus pertahanan kedua tim.
BACA JUGA:Bojan Hodak Tepuk Frans Putros Usai Kartu Merah, Thom Haye Tunjukkan Dukungan Hangat
Lini Depan Timnas Indonesia
Lini depan skuad Garuda pun harus bekerja lebih keras. Kegagalan mencetak gol saat bermain imbang 0-0 melawan Lebanon menjadi pelajaran penting.
Dominasi permainan tanpa produktivitas jelas tidak cukup. Kluivert perlu meracik komposisi terbaik agar serangan lebih tajam dan peluang bisa dikonversi menjadi gol.
Pertarungan di Oktober mendatang bukan sekadar soal strategi, tetapi juga soal mental dan kesiapan individu.
BACA JUGA:Modal Usaha Murah! Ini Perhitungan Cicilan KUR BRI Hingga Rp100 Juta
Timnas Indonesia membutuhkan pemain yang tidak hanya berani mengambil risiko, tetapi juga konsisten memberi kontribusi nyata.
Publik tentu berharap amunisi lini depan kali ini mampu menjawab keraguan.
Dua laga melawan Arab Saudi dan Irak akan menjadi ujian nyata bagi skuad Garuda.
Kualitas lini depan akan sangat menentukan apakah Timnas Indonesia bisa melangkah lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Cicilan Mulai Rp22 Ribu? Intip Tabel Angsuran KUR BRI Rp1–10 Juta 2025 Terbaru
Kluivert dihadapkan pada pilihan sulit, namun kesempatan untuk membuktikan diri di panggung besar dunia kini terbuka lebar.