Namun, Serabi Gupak hanya ada di Indramayu. Sebuah inovasi dunia per-serabi-an di tengah banyaknya varian serabi.
Berwarna hijau, Serabi Gupak memiliki cita rasa daun pandan. Selain itu, yang membedakan serabi ini dengan serabi lainnya adalah kuah santan dan gula merah.
BACA JUGA:Ciptakan Peluang Emas, Poktan Sri Makmur Berhasil Produksi Beras Organik dari Hulu ke Hilir
Dalam bahasa Indramayu, Gupak artinya bermain di kubangan air yang kotor (penuh lumpur).
Dinamakan Serabi Gupak sebab keberadaan serabi di dalam kuah gula merah dan santan, terlihat seperti anak kecil sedang bermain di kubangan penuh lumpur.
Serabi Gupak paling populer berada di Jalan Raya Karangsinom, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur.
5. Geblog
Geblog. --radarindramayu.id
Artikel ini ditutup dengan ulasan tentang Geblog, kue tradisional yang tetap bertahan di tengah gempuran kue-kue kekinian.
Berbahan dasar ketan, gula merah, dan parutan kelapa, Geblog menjadi primadona masyarakat Indramayu dari masa ke masa.
Ketan direbus, ditumbuk, dan dibentuk gepeng. Sama halnya seperti Blengep Cotot, perlu ada sedikit minyak yang dioleskan ke adonan agar tidak lengket saat dibentuk gepeng.
BACA JUGA:Warga Indramayu Geram, Kakek Terduga Cabul Ditangkap Polisi
Kemudian gula merah dan parutan kelapa disangrai dengan api sedang selama kurang-lebih 30 menit.
Penjual Geblog masih banyak dijumpai di Desa Pondoh Kecamatan Juntinyuat.
Kue yang layak dijadikan hidangan penutup ini, masih sering dijajakan oleh para penjual dan sering terlihat di pasar tradisional.
Demikian artikel tentang 5 makanan tradisional Indramayu yang wajib dicoba. Semua makanan tersebut bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Selamat mencoba!