Ekowisata Mangrove Karangsong: Dari Lintasan Bambu Rapuh Menuju Destinasi Bahari Berkelas

Sabtu 23-08-2025,18:20 WIB
Reporter : Burhannudin
Editor : Burhannudin

Selain itu, pengelola perlu membangun narasi "branding hijau" yang kuat.

Di era keberlanjutan dan transisi energi, perusahaan besar seperti Pertamina tentu ingin memiliki citra positif terkait konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Dukungan terhadap Karangsong bisa menjadi contoh konkret dari program keberlanjutan tersebut.

Model kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan ekowisata di banyak negara.

Rekomendasi Aksi Nyata

Agar Karangsong kembali bersinar, beberapa langkah konkret dapat segera dilakukan:

1. Rekonstruksi Foot Track dan Menara Pandang

Bangun kembali jalur mangrove dengan material yang lebih tahan lama, seperti kayu solid atau material komposit.

Menara pandang yang rusak harus diperbaiki untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik.

2. Perbaikan Fasilitas Pantai

Renovasi fasilitas seperti toilet dan ruang bilas untuk kenyamanan wisatawan.

Pembangunan area bermain anak dengan jaring laut juga bisa memperkuat daya tarik pantai.

3. Paket Wisata Terpadu

Kembangkan paket wisata yang menggabungkan jelajah mangrove, wisata pantai, edukasi konservasi, dan kuliner lokal.

Hal ini akan memperpanjang waktu kunjungan wisatawan.

4. Digitalisasi Promosi

Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan ekowisata Karangsong, dengan cerita-cerita menarik tentang bagaimana mangrove menyelamatkan desa dan ekosistem pesisir.

5. Skema Pendanaan Inovatif

Selain mengandalkan CSR, pengelola bisa menawarkan skema pendanaan inovatif seperti obligasi hijau lokal atau program adopsi mangrove yang melibatkan perusahaan dan individu.

Menatap Masa Depan Karangsong

Ekowisata Mangrove Karangsong pernah menjadi simbol kebangkitan wilayah pesisir Kabupaten Indramayu.

Kini, tantangannya adalah mengembalikan kejayaan itu dengan mengelola kawasan secara profesional, memperkuat infrastruktur, dan membangun kolaborasi antar pihak terkait.

Seperti yang ditegaskan oleh Prihadi et al. (2024), keberlanjutan ekowisata hanya bisa tercapai jika ada keseimbangan antara kapasitas ekosistem dan kebutuhan ekonomi masyarakat.

Kategori :