RADARINDRAMAYU.ID – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Karangsong, Indramayu, sebagai bagian dari program internasional tahunan mereka, Rabu 6 Agustus 2025.
Program ini, yang dikenal dengan nama Unpad International Summer Program, bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa internasional pada pentingnya ekosistem mangrove dan keberlanjutan pesisir.
Kegiatan yang diadakan setiap tahun di bulan Juli–Agustus ini melibatkan peserta dari berbagai negara, dengan mayoritas berasal dari kawasan Asia.
Tahun ini, mahasiswa dari Jepang, Cina, Timor Leste, Kamboja, dan Malaysia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
BACA JUGA:Cara Baru Dapat Saldo DANA Gratis Dari Aplikasi! Modal Rebahan Langsung Cair Rp317.000 Tiap Hari
Fittrie Meyllianawaty Pratiwy, PhD, dosen dan Ketua International Unit FPIK Unpad, mengungkapkan bahwa tema besar kegiatan kali ini adalah "Coastal Sustainability Mission," yang fokus pada upaya pelestarian kawasan pesisir yang berkelanjutan.
“Mangrove adalah salah satu ekosistem yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan pesisir, dan mengurangi dampak perubahan iklim, seperti blue carbon dan peningkatan muka air laut akibat aktivitas manusia. Melalui program ini, kami ingin mahasiswa internasional tidak hanya belajar tentang mangrove, tetapi juga melihat langsung peran mereka dalam menjaga kelestariannya,” ujar Fittrie saat ditemui di lokasi.
Program ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk tidak hanya terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove, tetapi juga melakukan penelitian lapangan.
Dua orang mahasiswi menanam mangrove di Karangsong, Rabu (6/8/2025).-Burhannudin.-radarindramayu.id
Mereka membawa data terkait kualitas air dan sedimen untuk menganalisis apakah habitat mangrove di kawasan Karangsong sesuai untuk tumbuh dan berkembang.
BACA JUGA:Berlakukan Jam Malam, Satpol PP Sisir Jalanan Kota Indramayu
Selain itu, para peserta juga membahas isu terkait degradasi mangrove yang banyak terjadi di kawasan pesisir, seperti konversi lahan menjadi tambak.
Sistem Penjaringan Mahasiswa Internasional
Menurut Fittrie, penjaringan mahasiswa internasional untuk mengikuti program ini dilakukan beberapa bulan sebelum kegiatan berlangsung, dengan informasi yang dibagikan melalui email kepada mitra luar negeri dan media sosial.
Pendaftarannya dibuka secara voluntary, di mana peserta hanya perlu membayar biaya akomodasi secara sukarela.
Program ini dirancang untuk menggabungkan kegiatan akademik dan praktikum lapangan.