Meski demikian, membawa pelatih asing ke China bukan tanpa tantangan. Budaya sepak bola lokal, bahasa, serta tekanan tinggi dari pemerintah dan media massa diharapkan menjadi hambatan adaptasi.
Selain itu, target wajib juara East Asian Cup serta proyeksi Piala Asia 2027 akan menjadi tolok ukur keberhasilan.
Bagi Shin Tae‑yong sendiri, menawarkan dirinya ke China berarti menahkodai salah satu tim terkuat Asia dan menguji kemampuan di level yang lebih kompetitif.
Jika terpilih, ia akan menyandang beban besar untuk mengembalikan prestise China yang sempat redup setelah era Lippi dan Ivanković.
Dengan proses seleksi yang kabarnya berlangsung cepat, nama Shin Tae‑yong kemungkinan diumumkan CFA sebelum akhir Juni 2025, memberi persiapan singkat menjelang East Asian Cup pada Juli 2025.
Semua perhatian kini tertuju pada langkah berikutnya dari Shin Tae-yong yang namanya sudah sangat familiar bagi publik sepak bola tanah air.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)