Pertamina EP Jatibarang Field Gelar Bimtek Replikasi Program Ketahanan Pangan

Pertamina EP Jatibarang Field Gelar Bimtek Replikasi Program Ketahanan Pangan

KETAHANAN PANGAN: Peserta Bimtek Replikasi Program JARI TANGAN di PPAH Sri Trusmi Satu, Kabupaten Indramayu, yang diinisiasi Pertamina EP Jatibarang Field.-Istimewa-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.IDPertamina EP Jatibarang Field melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Replikasi Program JARI TANGAN (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan) yang digelar awal Desember 2025 lalu.

Bertempat di Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Sri Trusmi Satu, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti oleh 20 petani Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung yang merupakan penggarap lahan pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Turut dihadiri DKPP Indramayu, Bappeda Indramayu, Camat Cikedung, Sekretaris Camat Kedokanbunder, UPTD Kedokanbunder, serta perwakilan BPP Cikedung, BPP Lelea, dan BPP Kedokanbunder.

Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP Zona 7, Wazirul Luthfi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bukti upaya harmonisasi antara pemenuhan ketahanan energi nasional dan dukungan terhadap ketahanan pangan daerah.

BACA JUGA:Dukung Peningkatan Kualitas Gabah Petani, Akademisi Polindra Hadirkan Inovasi IoT

“Sebagai perusahaan hulu migas, Pertamina EP tidak hanya bertanggung jawab menyediakan energi bagi negeri, tetapi juga memastikan masyarakat sekitar wilayah operasi memiliki ketahanan pangan yang kuat.

Program JARI TANGAN kami hadirkan untuk membantu petani lebih mandiri, menekan biaya produksi, dan memulihkan kesuburan tanah—terutama di lahan pengganti LP2B. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dalam memperkuat ketahanan energi dan pangan secara simultan,” ujar Wazirul, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/12/2025).

Kegiatan berlangsung di PPAH Sri Trusmi Satu, yang memiliki laboratorium agens hayati berbasis tenaga surya sebagai bagian dari Program Desa Energi Berdikari Pertamina, menunjukkan sinergi antara inovasi energi terbarukan dan penguatan sektor pertanian.

“Pelaksanaan Bimtek mengusung metode praktik langsung mulai dari persiapan bahan, proses fermentasi, hingga teknik aplikasi pupuk organik pada lahan, selain tim Pertamina EP,  kami menghadirkan narasumber Waklan yang dikenal seorang pengembang pupuk organik di Kedokanbunder,” terang Wazirul.

BACA JUGA:APDESI Ajak Kuwu Sukseskan dan Percepat Pembangunan Gerai KDMP

Sementara ketua PPAH Sri Trusmi Satu, yang memberikan pendampingan teknis mengenai pemanfaatan mikroorganisme lokal dan agens hayati untuk meningkatkan kesehatan tanah serta mengurangi serangan hama secara alami. Kehadiran mereka mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Kabid Ketahanan Pangan DKPP Indramayu, Puryanto, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Pertamina EP, dengan Bimtek ini memberikan manfaat langsung bagi petani, terutama dalam memulihkan kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Upaya Pertamina EP sangat relevan dengan arah kebijakan ketahanan pangan daerah, dan kami berharap kolaborasi seperti ini terus diperluas,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Cikedung, Dadang, turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) Replikasi Program JARI TANGAN (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan), ini menjadi bukti Pertamina turut serta memperhatikan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Peletakan Batu Pertama, Gantar Disiapkan Jadi Kawasan Industri

“Pertamina EP hadir tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi sebagai mitra pembangunan desa. Bimtek ini memberikan solusi nyata bagi petani kami, terutama yang mengelola lahan pengganti LP2B. Kami berharap kerja sama ini berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang,” ungkapnya.

Bahkan para petani yang merupakan peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini karena dapat mempraktikkan langsung teknik yang diajarkan serta memahami pentingnya pupuk organik dan agens hayati untuk meningkatkan produktivitas lahan secara lebih mandiri dan berkelanjutan.

Perlu diketahui Program JARI TANGAN merupakan inovasi Pertamina EP Zona 7 yang mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri menggunakan teknologi fermentasi limbah organik yang sederhana, murah, dan efektif. Replikasi ini menjadi langkah strategis bagi pemulihan lahan LP2B serta penguatan ketahanan pangan desa, khususnya di wilayah operasional hulu migas.

Pelaksanaan Bimtek ini menegaskan komitmen Pertamina EP Jatibarang Field dalam mendukung ketahanan pangan desa, memperkuat pertanian ramah lingkungan, serta menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat di wilayah operasional perusahaan. (oni)

BACA JUGA:Gebyar Akhir Tahun! Yamaha Rev Festival Sukses Geber Senayan Park Sekaligus Rayakan 1 Dekade MAXI Yamaha

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: