RADARINDRAMAYU.ID - Kepastian Jepang lolos ke Piala Dunia 2026 justru menjadi kekhawatiran besar bagi China, yang saat ini berada di ujung tanduk dalam perburuan tiket playoff.
Di bawah pelatih Hajime Moriyasu, Jepang telah mencetak enam kemenangan dan dua hasil imbang dalam delapan laga awal Grup C kualifikasi zona Asia.
Rekor itu menjadikan Jepang sebagai negara pertama di grup yang memastikan diri tampil di putaran final Piala Dunia 2026 mendatang.
Namun, kondisi ini malah menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang akan diturunkan Jepang dalam dua laga terakhir, termasuk saat melawan Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Angsuran Pinjaman Non KUR BRI, Dapatkan Plafon Maksimal 250 Juta dengan Cicilan Mulai 146 Ribuan
Jepang dijadwalkan menghadapi Australia pada 5 Juni dan Indonesia pada 10 Juni, dengan laga terakhir digelar di kandang mereka sendiri.
Menurut laporan dari Soccer Digest, Jepang kemungkinan akan melakukan rotasi besar-besaran demi menjaga kebugaran para pemain inti mereka.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
"Pertandingan ini tetap penting, tetapi Jepang kemungkinan akan mempertimbangkan kondisi fisik pemain. Hal ini membuat China merasa terancam," tulis Soccer Digest.
Media China pun merespons dengan penuh kecemasan dan bahkan kekecewaan atas strategi rotasi yang dirancang oleh Jepang.
Situs berita Sohu menulis tajuk, "Tim ketiga Jepang tidak dapat menghentikan Indonesia. Akankah terobosan ajaib China dengan 12 poin menjadi hal yang sulit?"
Saat ini, China menempati posisi terbawah klasemen Grup C, dengan koleksi enam poin dari delapan pertandingan yang telah mereka jalani.
China masih menyimpan harapan tipis. Mereka wajib menang atas Indonesia dan Bahrain di dua laga terakhir jika ingin tetap membuka peluang.
Namun, rencana itu bisa hancur seketika jika Jepang tak menurunkan kekuatan terbaiknya saat menjamu Indonesia di laga penutup.