
Media Tiongkok menyesalkan keputusan Moriyasu yang mengatakan, "Pemain yang butuh istirahat akan diistirahatkan."
Sohu menilai pernyataan itu sebagai sesuatu yang “kejam” dan menyebutnya bisa mendorong Timnas China ke ambang kehancuran.
Media tersebut juga mengingatkan momen serupa yang pernah terjadi di masa lalu ketika Jepang bermain imbang 1-1 melawan Vietnam setelah lolos ke Piala Dunia Qatar.
Jika sejarah terulang dan Jepang menurunkan tim lapis ketiga, maka peluang Indonesia untuk mencuri tiga poin bisa terbuka lebar.
Hal inilah yang membuat banyak pihak di China merasa frustasi dan mempertanyakan keadilan kompetisi.
Meski demikian, Soccer Digest membantah bahwa Jepang akan menurunkan skuad ‘lemah’.
"Mengatakan bahwa tim Jepang yang akan diturunkan nanti adalah 'tim ketiga' adalah suatu pernyataan yang berlebihan," tegas Soccer Digest.
Jepang disebut memiliki kedalaman skuad yang luar biasa, sehingga rotasi bukan berarti menurunkan kualitas permainan.
Para pemain cadangan justru akan tampil penuh semangat untuk membuktikan diri di hadapan pelatih dan publik Jepang.
Info terbaru, pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, akan menurunkan mayoritas pemain Olimpiade Paris 2024 untuk babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia Juni nanti, usai memastikan tiket ke Piala Dunia.
Dengan begitu, skuad U-23 terbaik Jepang siap menghadapi Timnas Indonesia. Laga ini pun dianggap tetap penting, apalagi akan berlangsung di markas sendiri.
Keputusan akhir tetap ada di tangan Moriyasu, tapi efek dari kebijakannya kini dirasakan hingga ke luar Jepang.
Bagi China, hasil pertandingan Jepang versus Indonesia bisa menentukan: apakah mereka masih bernapas dalam persaingan, atau mimpi Piala Dunia berakhir di sini.