RADARINDRAMAYU.ID - Lonjakan jumlah penduduk Indonesia yang diproyeksikan mencapai 281,6 juta jiwa pada tahun 2025 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menandai babak baru dalam sejarah demografi negeri ini, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 dengan hanya sekitar 70 juta jiwa, pertumbuhan penduduk Indonesia berlangsung sangat pesat, terutama pada era 1970-an hingga 1990-an, didorong oleh angka kelahiran yang tinggi sebelum mulai melandai seiring kebijakan keluarga berencana.
Kini, struktur demografi Indonesia didominasi oleh kelompok usia produktif yang mencapai sekitar 65 persen dari total populasi, sementara 25 persen merupakan penduduk usia di bawah 15 tahun dan 10 persen sisanya adalah kelompok lansia.
Proyeksi BPS bahkan memperkirakan populasi Indonesia akan terus bertambah hingga puncaknya sekitar 320 juta jiwa pada tahun 2050, menciptakan peluang besar sekaligus tantangan berat dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, dan lingkungan hidup.
BACA JUGA:Harapan Baru, Saluran Air dari Bendungan Salamdarma Kembali Mengalir
Dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif, Indonesia tengah menikmati bonus demografi yang hanya terjadi sekali dalam sejarah bangsa, namun keberhasilan memanfaatkan momentum ini sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia dan kebijakan yang inklusif serta berkelanjutan.
Peluang Emas dan Tantangan Nyata Dari Fenomena Bonus Demografi
Fenomena bonus demografi yang kini tengah dialami Indonesia terjadi ketika kelompok usia produktif (15-64 tahun) mendominasi struktur penduduk, dengan rasio ketergantungan yang menurun tajam-artinya, setiap 100 penduduk usia produktif hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif.
Kondisi ini membuka peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan tabungan nasional, serta memacu inovasi dan kreativitas generasi muda.
BACA JUGA:Bisa Dicicil Mulai dari 172 Ribu, Ini Skema Tabel Pinjaman Non KUR BSI 250 Juta Tenor 5 Tahun
Namun, peluang tersebut juga diiringi tantangan serius, seperti ancaman pengangguran usia muda akibat ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industri, ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan, serta risiko beban sosial jika pasar kerja tidak mampu menyerap tenaga kerja baru yang terus bertambah.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, revitalisasi vokasi, hingga program-program perlindungan sosial untuk memastikan bonus demografi ini benar-benar menjadi berkah, bukan bencana demografi.
Proyeksi Pertumbuhan dan Struktur Penduduk Indonesia
Berdasarkan proyeksi BPS, laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode 2020–2025 sebesar 1,08% per tahun, namun akan terus melambat menjadi 0,57% pada 2035–2040 dan 0,30% pada 2045–2050, seiring menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan hidup.