Pada 2050, jumlah penduduk diperkirakan mencapai sekitar 320–329 juta jiwa, dengan proporsi usia produktif tetap dominan meski perlahan akan berkurang seiring bertambahnya kelompok lansia.
Struktur demografi yang relatif muda ini memberi Indonesia keunggulan kompetitif di tingkat global, asalkan didukung oleh kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lapangan kerja yang memadai.
Implikasi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Populasi besar dengan mayoritas usia produktif membawa dampak luas di berbagai sektor.
Di bidang ekonomi, konsumsi dan investasi domestik berpotensi meningkat, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, tantangan dalam pemerataan pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja harus diantisipasi agar bonus demografi tidak berubah menjadi beban sosial.
Selain itu, tekanan terhadap lingkungan hidup dan kebutuhan infrastruktur juga akan semakin besar, menuntut kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Indonesia berada di persimpangan penting sejarah demografi: populasi yang terus membesar, dominasi usia produktif, dan peluang bonus demografi yang hanya datang sekali dalam satu generasi.
BACA JUGA:TERBARU! KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta Tanpa Jaminan, Cek Tabel Angsuran dan Cicilan Terendah
Keberhasilan Indonesia dalam mengelola pertumbuhan penduduk dan memanfaatkan bonus demografi akan sangat menentukan masa depan ekonomi, sosial, dan lingkungan bangsa ini.